Memohon ke Jokowi, Orangtua Sejoli yang Dibuang Jasadnya: Ini Menyangkut Nyawa Manusia
Orangtua dari salah satu korban korban tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung meminta kepada Presiden Jokowi untuk diberi keadilan.
TRIBUN-PAPUA.COM - Orangtua dari salah satu korban korban tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung meminta kepada Presiden Jokowi untuk diberi keadilan.
Yakni Entes Hidayatullah, berharap kasus kematian putranya, Handi Saputra diusut secara tuntas.
"Mohon kepada Pak Jokowi, bukan masalah kecil, ini menyangkut nyawa manusia, anak saya (Handi) masih hidup malah dibuang," pinta Entes, seperti dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu (25/12/2021).
Baca juga: Ingatkan Warga di Daerah Rawan Waspada, Kapolda Papua: Jangan Pernah Lengah, Termasuk saat ke Kebun
Entes mengaku terkejut ketika mengetahui adanya dugaan keterlibatan anggota TNI dalam kasus kematian putranya.
"Harapannya dari keluarga, biarpun pelaku adalah oknum aparat, keluarga meminta pelaku dihukum seadil-adilnya," ujar dia.
Dugaan masih hidup ketika dibuang
Adapun dugaan Handi masih hidup ketika dibuang berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah.
Dalam pemeriksaan tersebut, polisi menemukan air di saluran napas hingga paru-paru Handi.
"Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar," kata Kepala Biddokes Polda Jawa Tengah Kombes dr Sumy Hasrty Purwanti, Kamis (23/12/2021).
Hal tersebut yang membuat petugas menduga, Handi meninggal bukan karena luka di kepala namun karena ditenggelamkan.
"Jadi laki-laki itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya karena luka di kepala tidak mematikan," kata dia.
Namun, Salsabila (14) diduga dibuang ke sungai dalam kondisi tewas.
Baca juga: Fakta 3 Oknum TNI Tabrak Lari Sejoli, Dibuang saat Masih Hidup hingga Video Viral di Media Sosial
Dibuang ke sungai di Jateng
Sejoli Handi Saputra dan Salsabila dibuang ke Sungai Serayu, Jawa Tengah setelah menjadi korban tabrakan di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Penabrak adalah oknum TNI. Mereka yakni Kolonel P yang bertugas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka.