ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Persipura

Persipura Butuh Penyerang Haus Gol, Bukan Asal Label Striker

Perjalanan Persipura Jayapura dalam kompetisi tahun ini cukup mengecewakan.

Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Roy Ratumakin
Skuad Persipura saat di AFC. Para pemain Persipura Jayapura saat melakukan pemanasan jelang laga kontra tuan rumah Churchill Brother di India. Dalam laga tersebut, Persipura berhasil meraih hasil imbang 1-1. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Perjalanan Persipura Jayapura dalam kompetisi tahun ini cukup mengecewakan.

Peraih gelar terbanyak di kancah sepakbola Indonesia ini malah bertengker di posisi 17 klasemen sementara.

Posisi yang sangat tidak pantas didapat, karena posisi tersebut berada di zona degradasi.

Dari 17 laga yang sudah dijalani Nelson Alom dan kawan-kawan, skuad Mutiara Hitam hanya meraih 13 poin.

Baca juga: Panjang Umur Muhammad Tahir, Angkat Persipura ke Luar Degradasi

Kalah di 10 laga, imbang 4 laga dan hanya meraih 3 kali kemenangan. Berbanding terbalik dengan target manajemen yang selalu mematok gelar juara di setiap kompetisi.

Alih-alih meraih gelar juara, hingga kini, pasukan Alfredo Vera tersebut lagi terseok-seok untuk lolos dari jeratan degradasi.

Persita Tanggerang, Persela Lamongan, Arema FC, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Barito Putra, Persib bandung, Bali United, Borneo FC, dan Bhayangkara FC adlaah klub-klub yang keluar lapangan dengan kepala tegak karena dapat mengalahkan Persipura.

Kini, Persipura harus bangkit, bangkit, dan bangkit untuk melepas ikatan jerat zona degradasi.

Sejumlah pemain pun dievaluasi, bahkan yang tak berkontribusi lebih pun sudah dilepas manajamen.

Kini, Persipura mulai berbedah, sejumlah pemain eks PON Papua pun direkrut, namun sayang, belum ada menit bermain bagi para pemain tersebut.

Baca juga: Jadwal Persipura Jayapura di Pekan ke-18 Liga 1 2021: Lawan Persela Lamongan, Duel Zona Degradasi

Bahkan, kabar terbaru, manajemen telah memulangkan mantan pemainnya yaitu Zah Rahan Krangar. Gelandang enerjik yang pernah bersinar bersama Persipura.

Terbaru lagi, Persipura berupaya mendatangkan satu striker asing asal Argentina.

Sang pemain adalah Ramiro Fergonzi. Sayang, dari sepakterjang sang pemain, sangat jauh dari harapan untuk dapat menambah daya gedor Persipura.

Dari penelusuran Tribun-Papua.com, Ramiro Fergonzi pernah memperkuat Bhayangkara FC namun hanya bisa mencetak 4 gol dari 15 penampilannya.

Baca juga: Tak Ingin Lukai Hati Pesut Etam, Adelyna Gedy Solossa: Borneo FC Tetap Jadi Keluarga

Selepas dari Bhayangkara FC, Ramiro sempat melanglang buana ke sejumlah klub di Amerika Latin, namun, lagi-lagi sang pemain tak bisa berperan sebagai layaknya seorang striker yang haus gol.

Berposisi sebagai penyerang tengah, Ramiro belum dikatakan berhasil menjadi momok menakutkan di depan gawang lawan.

Ia tercatat tidak pernah menyumbangkan lebih dari empat gol dalam semusim pada tim yang tengah dibela.

Total, Ramiro hanya mengoleksi 18 biji gol semasa berkarir menjadi seorang striker.

Persipura Hanya Punya Second Striker

Selama berkompetisi di sepakbola Indonesia, Persipura lebih banyak memiliki second striker ketimbang striker murni.

Patrick Wanggai dan Marinus Wanewar adalah striker murni asal Bumi Cenderawasih yang pernah membela panji Persipura, namun kedua pemain tersebut tak lama berseragam Persipura.

Akhasil, peran second strikerlah yang banyak membobol gawang lawan.

Baca juga: Egy Maulana Vikri Pulang ke Indonesia, Tinggalkan FK Senica ?

Jamannya Alberto Gencalves, Ernest Jeremiah, dan Boaz Solossa adalah trio penyerang yang cukup ditakuti lawan-lawannya.

Persipura pun kala itu berhasil menjadi tim yang keluar sebagai juara.

Bertanding 34 kali, Persipura juara dengan torehan 80 poin, dengan rinician 25 kali menang, 5 seri, dan 4 kalah.

Mengenang kejayaan Persipura musim 2008/2009, tak lepas dari kecemerlangan para bintangnya.

Setidaknya ada tiga pemain yang pada musim itu begitu menonjol, yakni Boaz Solossa, Beto Goncalves, dan Ernest Jeremiah.

Boaz Theofilus Erwin Solossa atau lebih dikenal dengan nama Boaz Solossa.
Boaz Theofilus Erwin Solossa atau lebih dikenal dengan nama Boaz Solossa. (Tribun-Papua.com/Roy Ratumakin)

Boaz Solossa

Sosok Boaz memang sudah sejak lama menjadi bintang dari Persipura. Tak terkecuali pada gelaran Indonesia Super League (ISL) musim 2008/09.

Ya, kala itu, Boaz merupakan kunci dari permainan Persipura. Boaz yang masih berusia 22 tahun, begitu tampil beringas dan sangat membahayakan bagi para lawan-lawannya.

Bukti nyatanya adalah dengan keberhasilan Boaz menyabet gelar top skor musim itu. Boaz menjadi top skor di ISL 2008/09 dengan torehan 28 gol.

Boaz kini bukan lagi bersama Persipura Jayapura melainkan telah membela panji Borneo FC Samarinda. Walau belum mendapat menit bermain banyak, tetapi dirinya cukup konsisten bersama tim asal Borneo tersebut.

pemain Persis Solo Alberto Goncalves saat berduel dengan pemain Dewa United Yustinus Pae. Persis Solo mampu mengalahkan Dewa United dengan skor 2-1 dan memastikan satu tiket ke Liga 1.
pemain Persis Solo Alberto Goncalves saat berduel dengan pemain Dewa United Yustinus Pae. Persis Solo mampu mengalahkan Dewa United dengan skor 2-1 dan memastikan satu tiket ke Liga 1. (instagram @persisofficial)

Beto Goncalves

Boaz tak sendirian dalam memberikan kejayaan bagi Persipura pada musim 2008/2009. Ada tandem Boaz di lini depan yang tak kalah tajamnya, yakni Alberto Goncalves.

Ya, Beto sapaan akrabnya musim itu jadi penyerang tengah utama Persipura, menemani Boaz yang lebih berperan sebagai penyerang sayap. Beto pun kala itu mampu menunjukan peforma terbaiknya dan tampil sangat tajam.

Buktinya, Beto mampu menempati urutan ketiga dalam daftar top skor. Beto yang masih berusia 29 tahun berhasil mencetak 23 gol sepanjang ISL 2008/2009.

Sosok Beto sendiri kini telah berusia cukup senja. Meski demikian, Beto tetap masih aktif sebagai pemain sepak bola dan bahkan sudah dinaturalisasi sebagai warga negara Indonesia.

Beto menatap Liga 1 2019 memiliki klub baru yakni Madura United. Kabar mengejutkan pun datang dari Beto, dirinya berhasil mengantarkan Persis Solo yang berlaga di Liga 2 promosi ke Liga 1 tahun ini.

Ernest Jeremiah.
Ernest Jeremiah. (Istimewa)

Ernest Jeremiah

Kejayaan Persipura pada ISL 2008/2009 tak lepas dari peran trio penyerangnya. Selain Boaz dan Beto, trio lini depan Persipura dilengkapi dengan kehadiran sosok Ernest Jeremiah.

Ernest musim itu berperan sebagai penyerang sayap dari Persipura. Kecepatannya pun sungguh dimanfaatkan tim Mutiara Hitam untuk menggedor lini pertahanan lawan.

Buktinya, torehan gol Ernest jadi yang ketiga terbanyak di kubu Persipura. Ia total mencetak 16 gol dan menempati urutan kedelapan dalam daftar top skor ISL musim 2008/2009.

Sosok Ernest sendiri kini nampaknya sudah tak berprofesi sebagai pemain sepak bola lagi. Pada situs Treansfermakrt, status Ernest bertuliskan retired atau pemain sepak bola yang sudah gantung sepatu.

Profil Ernest di situs Transfermarkt dituliskan sudah pensiun pada tahun 2012 lalu. Klub terakhir yang dibelanya adalah Persidafon Dafonsoro. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved