ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sejarah G30S PKI

Operasi Trisula, Langkah Pamungkas Tumpas Sisa-sisa PKI di Blitar Selatan

Pasca peristiwa G30S pada 1965, pemerintah Orde Baru memburu mereka yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Tribun-Papua.com/Istimewa
Operasi Trisula.(Buku Sejarah TNI Angkatan Udara 1960-1969) 

TRIBUN-PAPUA.COM - Operasi Trisula adalah operasi yang dilakukan oleh TNI pada 1968 yang bertujuan menghancurkan sisa-sisa kekuatan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dituduh terlibat peristiwa G30S.

Target operasi adalah sisa-sisa anggota PKI yang bersembunyi di Blitar Selatan, Malang Selatan, dan Tulungagung.

Operasi Trisula berhasil menggulung kekuatan PKI di Blitar Selatan selama satu setengah bulan.

Latar belakang

Pasca peristiwa G30S pada 1965, pemerintah Orde Baru memburu mereka yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sisa-sisa anggota PKI yang lolos dari buruan militer kemudian melarikan diri ke berbagai daerah, salah satunya ke Blitar Selatan.

Para tokoh PKI yang bersembunyi di Blitar Selatan adalah Rewang, Oloan Hutapea, Ruslan Widjajasastra, Munir.

Baca juga: Sarwo Edhi Wibowo dan Perannya dalam Penumpasan G30S PKI, Diperintahkan Soeharto?

Baca juga: Wanita Suku Uaupes di Brasil: Sebelum Menikah Harus Diarak, Dipermalukan dan Dipukuli sampai Pingsan

Oloan Hutapea ditunjuk sebagai Ketua Departemen Organisasi PKI baru di Blitar Selatan.

Sedangkan Ketua PKI di Blitar Selatan dipegang oleh Ruslan Widjajasastra, dan Rewang diberi tanggung jawab sebagai Ketua Departemen Agitasi dan Propaganda dan anggota Pleno PKI.

Adapun Munir menjabat sebagai Ketua Departemen Perjuangan Bersenjata PKI Blitar Selatan.

Mereka menggalang kekuatan di Blitar Selatan dengan mengadakan berbagai kegiatan, seperti menyiapkan Perang Rakyat dengan mengadakan pelatihan Kursus Kilat Perang Rakyat (KKPR).

Pelatihan KKPR itu dapat terlaksana berkat bantuan mantan Dandim Pandeglang, Letnan Kolonel Pratomo.

Selain itu, juga diberikan materi terkait membangun kembali PKI oleh Oloan Hutapea dan materi Materialisme Dialektika Historis oleh Ruslan Widjajasastra.

Sedangkan Munir memberikan materi terkait Thesis Perang Rakyat. Tersiar kabar juga bahwa sisa-sisa gerombolan PKI itu melakukan teror terhadap masyarakat.

Baca juga: Media India Sebut Indonesia Berjaya Jika Kembali ke Hindu, Petuah Petinggi Majapahit Ini Acuannya

Teror tersebut berupa perampokan, penculikan, dan pembunuhan dengan tujuan untuk mendapatkan persenjataan.

Mengetahui masih adanya kekuatan PKI di Blitar Selatan, maka pada 18 Mei 1968, Panglima Kodam VIII/Brawijaya Mayjen TNI M Yasin melantik Komando Satuan Tugas (Satgas) Trisula yang dipimpin oleh Kolonel Witarmin.

Kisah Chambali eksekutor PKI usai G30S (AP Photo)
Kisah Chambali eksekutor PKI usai G30S (AP Photo) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Kekuatan TNI

Dalam pelaksanaan Operasi Trisula, Kodam Brawijaya mengerahkan Batalion Infanteri 531/Para, Batalion Infanteri 511, Batalion Infanteri 513, Batalion Infanteri 521, dan Batalion Infanteri 527.

Selain itu juga terlibat Kodim 0808 Blitar, Kodim 0807 Tulungagung, Kodim 0818 Malang serta beberapa Koramil.

Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan TNI AU juga diterjunkan untuk membantu jalannya operasi.

Untuk mendukung operasi ini, Panglima Komando Wilayah Udara (Kowilu) IV, Komodor Udara Suwoto Sukendar mengeluarkan Surat Perintah pada 6 Juni 1968 tentang pembentukan Satuan Tugas Operasi Udara (Satgas Opsud) Elang dipimpin oleh Mayor Udara Sugiantoro.

Mayor Udara Sugiantoro dibantu pasukan yang dipimpin oleh Komandan Kompi LU Wim Mustamu, Wadan Ki SMU J. Rantijo, Dan Ton I SMU Jumari, Dan Ton II SMU Sjamsuri, dan Dan Tom III SMU Sugimin.

Baca juga: Asal-usul PKI, Pemilu, Pemberontakan, Tokoh, dan Pembubaran

Kekuatan Satgasud Elang terdiri atas 2 pesawat pembom B-26 Invader, 3 pesawat P-51 Mustang, beberapa pesawat C-130 Hercules, 3 pesawat Harvard, Helikopter Mi-4 dan Kompi Kopasgat.

Jalannya Operasi

Trisula Operasi Trisula resmi dilaksanakan pada 1 Juni 1968 dan dilakukan di daerah Blitar Selatan.

Pelaksanaan Operasi Trisula pertama kali dilakukan di Suruhwadang, Maron, dan Ngeni yang merupakan basis PKI di Blitar Selatan.

Dalam operasi pertama, ditangkap sekitar 4.000 orang dan ditemukan delapan orang anggota Gerilya Desa dan dua orang Detasemen Gerilya PKI Gaya Baru di Blitar Selatan.

Operasi gabungan yang sangat kuat itu membuat banyak anggota PKI Blitar Selatan akhirnya menyerah.

Namun, ada pula yang masih melawan meski dalam posisi terdesak. Beberapa hari bergerak ke selatan, TNI berhasil membongkar wilayah yang dikuasai PKI hingga ke pegunungan. 

Dalam baku tembak yang terjadi di kawasan Gunung Asem Panggungrejo, Oloan Hutapea berhasil dibunuh. Selanjutnya Soerachman juga terbunuh di kawasan hutan Desa Maron.

Pada pertengahan Juli 1968, TNI berhasil menangkap Rewang di Sumberjati, serta Kademangan dan Ruslan Widjajasastra di Kaligrenjeng.

Baca juga: Mengapa Soeharto Tak Ikut Diculik dan Dibunuh Saat G30S PKI?

Pada bulan yang sama, Ketua Departemen Bersenjata PKI Blitar Selatan, Munir, berhasil ditangkap di Jembangan.

Pemberontakan PKI (Wikimedia Commons)
Pemberontakan PKI (Wikimedia Commons) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Akhir Operasi Trisula

Operasi Trisula yang dilancarkan selama kurang lebih dua bulan berhasil menghancurkan kubu-kubu pertahanan dan proyek basis PKI, serta menangkap hidup ataupun mati tokoh-tokohnya.

Mayjen M. Yasin dalam konferensi pers pada 9 Agustus 1968 di Malang menyampaikan bahwa tahanan PKI hasil operasi ini berjumlah 850 orang.

Sedangkan senjata yang berhasil dirampas berjumlah 37 pucuk dan empat buah granat. Upacara penutupan Operasi Trisula berlangsung pada 7 September 1968 di Blitar oleh Mayjen M. Yasin dan disaksikan oleh Panglima Kostrad Mayjen Kemal Idris.

Mereka yang ditangkap dan masih hidup diberikan pembinaan oleh TNI yang bertujuan untuk menguatkan mental rakyat dari pengaruh PKI.  

Referensi:

  • Dinas Penerangan Angkatan Udara. (2004). Sejarah Angkatan Udara Indonesia (1960-1969). Madison: University of Wisconsin.
  • Semdam VIII Brawijaya. (2008). Operasi Trisula Kodam VIII Brawidjaja. Surabaya: Jajasan Taman Tjandrawilwatikta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Operasi Trisula, Penumpasan Sisa-sisa PKI di Blitar Selatan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved