Persipura
Todd Ferre Gabung ke Klub Eropa setelah Disanksi 12 Bulan, PSSI: Boleh Saja, Tapi Ada Rekam Jejak
Ketua Komisi Disiplin PSSI, Erwin Tobing pun angkat bicara terkait kabar Todd Ferre yang dikabarkan diminati klub luar.
TRIBUN-PAPUA.COM - Agennya pemain sepak bola, Alexander Talpes memberi sinyal bahwa Todd Rivaldo Ferre memang diminati klub luar.
Diketahui, pemain Persipura Jayapura, Todd Rivaldo Ferre belum lama ini dikabarkan mendapat tawaran dari klub Eropa Bosnia-Herzegovia, FK Sloga Doboj.
Klub FK Sloga Doboj merupakan klub yang bermain di First League of the Replubika Sprspka atau kasta kedua kompetisi di Bosnia-Herzegovia.
Namun, adanya kabar baik itu dibarengi dengan sesuatu yang kurang menyenangkan.
Todd Ferre memiliki catatan kurang bagus karena ia mendapatkan larangan bermain selama 12 bulan atau satu tahun.
Baca juga: Ambisi Persipura Pulangkan Boaz Solossa Pupus, Sang Istri: Tak Mungkin Kami Melukai Borneo FC
Sanksi ini didapatkan Tood Ferre dari Komisi Disiplin PSSI setelah ia melakukan tindakan tidak terpuji terhadap perangkat pertandingan.
Hal itu terjadi saat Persipura melawan Bali United pada pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2021/2022 pada 5 November 2021.
Ketua Komisi Disiplin PSSI, Erwin Tobing pun angkat bicara terkait kabar Todd Ferre yang dikabarkan diminati klub luar.
Erwin Tobing mengatakan bahwa Todd Ferre memang mendapatkan sanksi larangan bermain di Liga Indonesia.
Menurutnya apabila Todd Ferre bermain di luar negeri tidak masalah.
Hanya saja PSSI menegaskan kedua pihak harus paham betul dengan aturan yang ada.
Jadi baik Persipura dan klub yang berminat yakni FK Sloga Doboj itu harus memenuhi aturan yang ada di International Transfer Certification (ITC).
Baca juga: Cristiano Ronaldo Mengaku Lebih Hebat dari 2 Legenda Brasil Ini
“Itu bisa-bisa saja. Kan ada aturannya, pemain itu kan ada transfer antar klub beda negara. Kan pasti di situ ada satu ketentuan yang harus dipenuhi, yaitu International Transfer Certification (ITC),” ujar Erwin Tobing, melansir BolaSport.com, Jumat (14/1/2022).
“Jadi kalau antar negara kan harus mempunyai itu, jadi boleh-boleh saja."
"Dari sertifikat itu nanti ada template pertanyaan apakah pemain tersebut sedang terkena sanksi dan klub itu akan menjawab,” ucapnya.