ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pengakuan Nakes yang Suntik Vaksin Kosong ke Siswi SD: Saya Mohon Maaf

Ketua IDI Sumut, dr. Ramlan Sitompul SpTHT-KL (K) menyesalkan terkait seorang tenaga kesehatan (nakes) diduga memberikan vaksin kosong ke siswa SD.

HO/Tribun Medan
Viral video seorang petugas kesehatan suntikkan vaksin ke siswi SD dengan suntikan kosong. 

"Untuk menutupi kekurangan itu dalam rangka niatan baik dan saya sempat sampaikan juga melalui candaan, juga yang bilang kita bersyukur bahwa seandainya pun itu vaksinasi yang kosong tak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh si anak tersebut artinya walaupun kesilapan ini terjadi tidaklah berakibat fatal," katanya.

Baca juga: Tenaga Honorer akan Dihapus pada 2023, tapi akan Diprioritaskan untuk Pengangkatan CPNS

Baca juga: Serda Miskel Gugur dalam Aksi Berencana KKB, Polda Papua Barat Minta Warga Maybrat Bantu TNI-Polri

Diberitakan sebelumnya, Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menjelaskan pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi di antaranya orangtua dua anak yang divaksin berinisial O dan K. 

Pihaknya masih menyelidiki dengan melibatkan beberapa ahli dan Labfor serta menganalisa video yang beredar dan membandingkan video vaksinasi di tempat lain.

Pihaknya merespon cepat terkait hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan percepatan vaksinasi yang menjadi program pemerintah mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Lebih kurang 5 orang saksi yang telah diperiksa, status saat ini masih saksi. Kemudian barang bukti yang disita, bekas jarum suntik yang telah digunakan kegiatan tersebut, buku agenda terkait dengan daftar anak yang divaksin dan rekaman video yang telah diambil orangtua anak berinisial K," katanya. 

"Ini tetap berproses. Kami tetap menggandeng dari pihak IDI untuk menindaklanjuti video viral yang sama-sama kita ketahui bersama," katanya.

Pihaknya mengetahui bahwa ada dua video dan kini diselidiki. Pihaknya juga sudah melakukan pra rekonstruksi singkat terkait proses pembukaan bungkus jarum suntik yang akan digunakan vaksinasi atau pada saat sudah terbuka namun jarum suntik ada di dalam bungkus plastik tersebut. Sudah diperagakan. 

"Inilah yang masih dalam penyelidikan kalau kita lihat ya jarum suntik tersebut tidak ada perbedaannya apabila tidak terisi. ya kalau tidak terisi seperti itulah gambarnya Tapi kalau dia kebutuhannya untuk vaksin adalah 0,5. Seandainya dia 0,5 terisi vaksin itu kan ada perbedaan," katanya. 

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter yang Suntik Vaksin Kosong ke Siswa SD di Medan Minta Maaf"

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved