Tradisi Perayaan, Ini Asal Mula Ada Telur dan Kelinci dalam Tradisi Paskah
Banyak tradisi yang terkait dengan Paskah saat ini diperingati dan dilestarikan sampai saat ini.
TRIBUN-PAPUA.COM - Banyak tradisi yang terkait dengan Paskah saat ini diperingati dan dilestarikan sampai saat ini. Hari raya ini memiliki makna religius yang tinggi dalam iman Kristen.
Paskah biasanya jatuh pada Minggu pertama setelah bulan purnama pertama terjadi pada atau setelah titik balik musim semi.
Mengapa disebut Paskah (Easter)?
St. Bede yang Mulia, penulis abad ke-6 dari Historia ecclesiastica gentis Anglorum (Sejarah Gerejawi Rakyat Inggris), menyatakan kata bahasa Inggris "Easter" (Paskah) berasal dari Eostre, atau Eostrae, dewi musim semi dan dewi kesuburan Anglo-Saxon.
Sejarawan lain berpendapat "Paskah" berasal dari in albis, frasa Latin yang pural untuk alba, atau "fajar."
Terlepas dari signifikansinya sebagai hari suci Kristen, banyak tradisi dan simbol yang memainkan peran kunci dalam perayaan Paskah berakar pada perayaan pagan. Terutama perayaan dewi pagan Eostre dan hari raya Paskah Yahudi.
Baca juga: Ternyata Ini Makna Telur dalam Perayaan Paskah, Telah Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu
Tradisi Keagamaan Paskah
Kebangkitan Yesus, seperti yang dijelaskan dalam Perjanjian Baru di Alkitab, pada dasarnya adalah fondasi di mana agama-agama Kristen dibangun.
Paskah adalah tanggal yang sangat penting dalam kalender Kristen.
Menurut Perjanjian Baru, Yesus ditangkap oleh otoritas Romawi, karena dia mengaku sebagai "Anak Allah." Beberapa orang mengatakan orang Romawi mungkin memandangnya sebagai ancaman bagi kekaisaran.
Baca juga: Ada Omlet Raksasa di Perancis, Ini 8 Tradisi Unik pada Perayaan Paskah di Seluruh Dunia
Yesus dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, prefek Romawi di provinsi Yudea dari 26 hingga 36 M.
Kematian Yesus dengan penyaliban, oleh umat Kristiani ditandai dengan hari raya Jumat Agung (Jumat sebelum Paskah). Kemudian kebangkitan Yesus tiga hari setelah penyalibannya, oleh para penulis Injil, menjadi bukti bahwa dia adalah anak Allah yang hidup.
Dalam agama Kristen termasuk Katolik Roma, periode sebelum Paskah memiliki makna khusus.
Periode puasa dan penyesalan disebut masa Prapaskah. Perayaan ini dimulai pada Rabu Abu, dan berlangsung selama 40 hari.
Hari Minggu sebelum Minggu Paskah disebut Minggu Palem. Perayaan dan itu memperingati kedatangan Yesus di Yerusalem, ketika para pengikut meletakkan daun palem di seberang jalan untuk menyambutnya.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Jumat Agung dan Hari Paskah, Lengkap dengan Maknanya
Telur Paskah
Ada banyak tradisi masa Paskah, salah satunya adalah pesta telur Paskah. Biasanya dalam perayaan Paskah, sejumlah perlombaan diadakan seperti mencari telur dan menghias telur.
Menurut History, telur diyakini mewakili kesuburan dan kelahiran dalam tradisi pagan tertentu yang mendahului agama Kristen.
Menghias telur mungkin telah menjadi bagian dari perayaan Paskah yang juga memiliki makna kebangkitan atau kelahiran kembali Yesus.
Tradisi Paskah satu ini mungkin jadi yang paling terkenal untuk anak-anak.
Kelinci Paskah
Di barat perayaan pesta Paskah juga melibatkan Kelinci Paskah. Tidak hanya telur, sang kelinci Paskah juga mengantarkan permen kepada anak-anak pada Minggu Paskah pagi.
Asal muasal tradisi Kelinci Paskah tidak diketahui dengan jelas. Meski beberapa sejarawan percaya tradisi itu dimulai di Amerika, bertepatan dengan kedatangan imigran Jerman pada 1700-an di “Negeri Paman Sam.”
Dalam banyak budaya, kelinci dikenal sebagai makhluk yang energik dan antusias. Kedatangan bayi kelinci di padang rumput musim semi juga dikaitkan sebagai simbol kelahiran dan pembaruan.
(*)
Berita Paskah Lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Hari Raya Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci, Ini Penjelasannya"