Sejarah
Komunisme: Perjalanan dan Asal Usul Palu Arit Jadi Lambang Kebesaran Partai
Komunis adalah ideologi ekonomi dan politik yang menerapkan sistem tanpa kelas, di mana alat produksi dimiliki secara komunal yang diatur oleh negara.
TRIBUN-PAPUA.COM - Pembahasan Partai Komunis Indonesia (PKI) selalu mengemuka jelang atau setelah tanggal 30 September setiap tahunnya.
Komunis juga selalu digambarkan dengan lambang palu arit.
Dikutip dari Investopedia, komunis adalah ideologi ekonomi dan politik yang menerapkan sistem tanpa kelas, di mana alat produksi dimiliki secara komunal yang diatur oleh negara.
Dalam komunis, kepemilikan alat produksi secara pribadi tidak ada atau sangat dibatasi.
Baca juga: Supersemar, Pembuka Jalan Soeharto Lengserkan Soekarno dari Kursi Presiden
• Kala Soekarno Izinkan Etnis Tionghoa Kibarkan Bendera Tiongkok Saat Hari Besar
Dengan kata lain, negara komunis adalah negara yang menjalankan sistem komunal atau kepemilikan bersama dalam kepemilikan alat produksi.
Alat produksi di sini adalah seperti lahan pertanian, lahan perkebunan, mesin industri, hingga pengelolaan sumber daya alam.
Komunisme juga adalah kondisi di mana harga barang, upah buruh, dan jumlah produksi diatur oleh negara.
Namun demikian saat ini, dari sisi ekonomi, bisa dikatakan tak ada negara yang benar-benar secara ketat menerapkan ekonomi komunis.
Komunis kini lebih identik dengan ideologi.
Arti logo palu arit
Dalam sejarahnya, perjuangan membentuk masyarakat tanpa kelas ini dilakukan oleh kaum buruh dan petani.
Keduanya adalah golongan ekonomi yang kerapkali tertindas sehingga menginginginkan revolusi atau perubahan.
Simbol palu sendiri mewakili para kaum buruh industri, sementara arit menggambarkan para kaum tani yang sebagian besar hanya petani penggarap tanpa kepemilikan tanah yang cukup.
Baca juga: Marhaenisme Itu Ditemukan Soekarno Saat Bersepeda
Dalam perjuangan revolusi Bolshevik di Rusia yang dimotori Vladimir Lenin dan Joseph Stalin pada tahun 1917 di Rusia, kedua lambang perjuangan kelas ini digabungkan.
Kedua kelas di Rusia yakni petani (arit) dan buruh (palu) bersatu menumbangkan kekuasaan Kekaisaran Rusia (Tsar).