Sosok
Ingat Jenderal Gatot Nurmantyo? Panglima TNI yang Dicopot Jokowi: Berpotensi Maju Pilpres 2024
Pada Pilpres 2024, nama Gatot Nurmantyo kembali disebut oleh sebuah lembaga survei sebagai tokoh yang berpotensi maju.
"Saya ingin jadi arsitek," katanya di program "Satu meja" yang ditayangkan Kompas TV, Senin (3/10/2016).
Gatot bercerita, satu hari, dirinya sudah berada di Yogyakarta dan siap mendaftar ke jurusan arsitektur di UGM.
Namun Gatot teringat pesan ibunda bahwa biaya kuliah di UGM cukup menguras kas keluarga.
"Kata Ibu, semua biaya untuk kamu," ujar pria kelahiran Tegal 13 Maret 1960 ini menirukan pesan ibunda. Padahal, Gatot masih punya dua adik yang pasti juga ingin menimba bangku kuliah selepas SMA.
"Saya pikir, saya kok egois, akhirnya saya teruskan ke Semarang (untuk mendaftar ke Akmil)," ungkap Gatot.
"Jadinya arsitek tentara sekarang," kata Gatot.
Dinas pertamanya sebagai Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw.
Selama beberapa tahun, Gatot dikirim ke Papua sebagai Komandan Kodim, antara lain Dandim 1707 Merauke, kemudian Dandim 1701 Jayapura.
Jabatan teritorial yang pernah dijabat oleh Gatot yakni Komandan Korem Suryakencana dan Panglima Kodam Brawijaya.
Kariernya terus menanjak hingga menjadi menjadi Gubernur Akmil pada tahun 2010.
Baca juga: Sejarah KAMI: Organisasi Mahasiswa, Tritura hingga Desak Soekarno Bubarkan PKI
Kemudian pada tahun 2014, Gatot resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.
Puncak kariernya yaitu menjadi Panglima TNI pada usia 55 tahun menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna bakti..
Ia menjadi Panglima TNI ke-16 yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (8/7/2015).
Pelantikannya sesuai dengan Keppres Nomor 49/TNI2015 tertanggal 6 Juli 2015.

Kontroversi pemberhentian Gatot sebagai Panglima TNI