ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Rivalitas Menguat Jelang Pilpres 2024, 'Drama' Puan Vs Ganjar Lebih Untung untuk Siapa?

Jelang Pilpres 2024, rivalitas dua kader PDIP, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo kian menguat.

Editor: Claudia Noventa
Dok. tim Puan Maharani via KOMPAS.com/KOMPAS.com Mochamad Sadheli
Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 

Ganjar Untung?

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Tribun-Papua.com/Tribunnews.com)

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, konflik itu lebih menguntungkan Ganjar ketimbang Puan.

Apalagi, bukan sekali ini saja Ganjar disinggung oleh Puan. Sebelumnya, pada Mei 2021, Gubernur Jawa Tengah itu tak diundang dalam rangkaian acara ulang tahun PDIP di Semarang yang dihadiri oleh Puan.

Dalam acara yang tak mengikutsertakan Ganjar itu, Puan juga menyinggung sosok pemimpin yang hanya tampil di media sosial yang menurutnya tak layak jadi capres.

Rangkaian peristiwa itu, menurut Adi, terkesan menyudutkan Ganjar. Namun, ada kesan pula bahwa PDIP sengaja menjadikan Ganjar sebagai "anak tiri".

"Persepsi publik, Ganjar tetap selalu mendapatkan respons positif karena selalu dianaktirikan, dicari-cari kesalahannya, bahkan diharamkan mimpinya untuk jadi presiden. Padahal orang masuk partai itu ya ingin jadi presiden siapa pun," kata Adi kepada Kompas.com, Rabu (16/12/2022).

Baca juga: Dapat Sindiran dari Puan Maharani, Ganjar Pranowo: Kalau ke Jawa Tengah, Saya Sambut Paling Depan

Sebaliknya, akibat pernyataannya, Puan malah banjir kritik. Kekesalan Puan karena tak disambut oleh gubernur membuatnya dianggap elitis, bahkan feodal.

Sebab, tak ada peraturan tertulis yang menyatakan bahwa gubernur harus menyambut ketua DPR jika ada kunjungan ke daerah.

"Bagi saya, Puan selalu blunder," kata Adi.

Meski demikian, menurut Adi, baik Puan maupun Ganjar sama-sama diuntungkan akibat peristiwa ini. Nama keduanya menjadi melambung lagi.

Bedanya, Ganjar semakin dikenal dengan respons positif, sementara Puan sebaliknya.

"Ganjar mendapatkan insentif yang positif justru dari orang lain selalu dikritik, selalu dimarjinalkan, selalu dicari-cari kesalahannya," kata Adi.

"Kalau Puan sebaliknya, responsnya kurang baik, bahkan di-bully," lanjut dia.

Tiket PDIP untuk Siapa?

Melihat hal ini, Adi menduga bahwa PDIP sengaja membiarkan Puan dan Ganjar melakukan kerja-kerja politik. Ini ditengarai untuk mendongkrak elektabilitas keduanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved