Fakta Kebakaran di Pondok Pesanteran, 8 Santri yang Tewas sedang Tidur Siang hingga Sumber Api
Dalam kebakaran tersebut, sebanyak delapan orang santri meninggal dan dua terluka.
Hal senada dikatakan Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Rohmat yang mengatakan, dalam kejadian itu delapan orang meninggal dan dua terluka.
"Delapan meninggal, dua luka-luka," ujarnya.
Rohmat mengatakan, mereka menerima laporan terjadinya kebakaran sekitar pukul 13.30 WIB.
Mendapat laporan itu, sambungnya, pihaknya langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk memadamkan api.
"Kami langsung meluncur dan berusaha secepat mungkin memadamkan api," katanya.
Api berhasil dipadamkan setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Karawang dan Pertamina diterjunkan.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Bocah 14 Tahun yang Ditemukan Terkubur, Dendam pada Orangtua Korban
Delapan Santri sedang Tidur Siang
Seorang santri bernama Yanyan Bahari (15) mengatakan, saat kejadian, diduga para santri yang tewas sedang tidur siang.
"Cuma lokasi kobong (kamar tidur) saya beda blok," kata Yanyan, ketika diwawancara saat mengantar korban di RSUD Karawang, Senin.
Yanyan menjelaskan, lokasi pesantrennya merupakan sebuah kompleks yang terdiri atas empat blok.
"Blok yang kebaran itu blok anak-anak. Waktu itu memang jam istirahat siang. Jadi mayoritas para santri memang tidur siang," ujarnya.
Kata Yanyan, saat peristiwa itu terjadi, ia tidak tahu bahwa telah terjadi kebakaran.
Saat itu, sambungnya, dirinya dibangunkan dan diminta untuk membantu.
"Saya cuma dibangunkan disuruh bantuin, tapi enggak tahu bantu apa. Pas lihat, di blok ujung kebakaran," ujarnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diduga Santri Ponpes Miftahul Khoirot yang Tewas sedang Tidur Siang Saat Terjadi Kebakaran