ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Mengenal Perayaan Jumat Agung dalam Rangkaian Paskah, Ini Makna di Baliknya

Jumat Agung merupakan rangkaian dalam perayaan Paskah. Simak makna Jumat Agung dalam perayaan Paskah.

wethriveatwork
Ilustrasi salib - Jumat Agung merupakan rangkaian dalam perayaan Paskah. Simak makna Jumat Agung dalam perayaan Paskah. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Jumat Agung merupakan rangkaian dalam perayaan Paskah.

Perayaan ini dimaksudkan untuk mengenang kematian Yesus Kristus dari mulai disalibkan hingga wafat.

Dilansir dari situs Chatolic, menurut Injil Jumat Agung merupakan momen untuk mengingat kisah sengsara Yesus Kristus yang sudah dikhianati oleh salah satu muridnya.

Sejak awal Kekristenan, Jumat Agung diamati sebagai hari kesedihan, penebusan dosa, dan puasa.

Hari Paskah
Ilustrasi salib (Unsplash/Alicia Quan)

Baca juga: 5 Tradisi Unik Perayaan Paskah di Berbagai Negara, Lempar Pot Tua ke Jalanan hingga Berbagi Omelet

Sebuah karakteristik yang menemukan ekspresi dalam kata Jerman Karfreitag yang artinya Jumat Sedih.

Mengikuti Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas), arus utama tradisi Kristen telah menyatakan bahwa perjamuan terakhir Yesus dengan murid-muridnya pada malam sebelum Penyaliban-Nya adalah suatu penenang Paskah.

Tanggal jatuhnya Jumat Agung maupun Paskah cukup fleksibel.

Hal ini karena penetapan tanggal perayaan menyesuaikan kalender lunisolar Yahudi.

Di mana menghubungkan Perjamuan Terakhir dengan beberapa peristiwa setelahnya.

Jalan Salib dan Puasa

Peristiwa Jumat Agung biasanya didahului dengan kegiatan Jalan Salib atau Stations of the Cross.

Di mana pengabdian 14 langkah untuk mengenang perjalan Yesus Kristus sebelum dan sesudah disalibkan.

Pada Jumat Agung, umat Kristiani diwajibkan untuk berpuasa.

Bahkan puasa di dalam Gereja.

Baca juga: Memahami Makna Telur dan Kelinci yang Identik dengan Perayaan Hari Paskah, Ini Penjelasannya

Artinya secara tradisional tidak ada Misa dan tidak ada perayaan Ekaristis pada Jumat Agung.

Liturgi dan komuni masih dijalankan.

Biasanya Gereja dalam keadaan hening, bahkan lonceng Gereja tidak boleh dibunyikan.

Suasana khusyuk tersebut dilakukan untuk meresapi peristiwa sengsara Tuhan Tesus dan dipertahankan hingga Malam Paskah. (*)

Artikel lainnya terkait Paskah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Makna Perayaan Jumat Agung

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved