Kesehatan
Kemenkes Lakukan Investigasi Terkait Dugaan Peretasan Aplikasi PeduliLindungi
Digital Transformation Office (DTO) bergegas melakukan investigasi di internal terkait dugaan peretasan aplikasi PeduliLindungi.
TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA - Kementerian Kesehatan melalui Digital Transformation Office (DTO) bergegas melakukan investigasi di internal terkait dugaan peretasan aplikasi PeduliLindungi.
Upaya ini merupakan tindaklanjut dari temuan Polresta Bandara Soekarno-Hatta terkait adanya sindikat pembuat surat hasil swab PCR dan Antigen palsu yang terhubung ke aplikasi PeduliLindungi pada Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Karyawan Palaparing Timur Telematika yang Diserang KKB Rencananya Bakal Dievakuasi Hari Ini
Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh DTO Kemenkes, tidak ditemukan adanya indikasi pembobolan terhadap aplikasi Pedulilindungi, melainkan yang bersangkutan mendapatkan user id entry lab pemeriksa yang selanjutnya digunakan untuk memasukkan data palsu ke sistem NAR.
"Kami telah melakukan investigasi menyeluruh atas temuan tersebut. Hasilnya, tidak ada aktivitas ilegal yang mengarah ke pembobolan PeduliLindungi," kata Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan, Setiaji di Jakarta pada Senin (28/2/2022) dikutib dari kemkes.go.id.
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 7: Suku-suku di Pulau Papua
"Jadi, mereka ini pakai user id entry untuk memasukkan data palsu hasil swab ke sistem NAR,"ujar Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan, Setiaji
Setiaji mengatakan, aktivitas yang dilakukan oleh sindikat tersebut tidak sampai menganggu operasional aplikasi PeduliLindungi, aplikasi tetap berjalan seperti sediakala.
Baca juga: Persipura Resmi Bebas Covid-19, PT LIB: 7 Pemain Dinyatakan Negatif
Meski demikian, aktivitas ilegal ini justru mendatangkan kerugian bagi diri sendiri dan orang sekitar terutama kelompok rentan karena berpotensi memperluas penyebaran COVID-19.
Untuk itu, kata dia, pelaku perjalanan diminta mengikuti prosedur yang telah ditetapkan untuk mencegah penularan COVID-19 yang semakin luas.
Baca juga: 1 Anggota TNI yang Diserang KKB di Posramil Dambet Alami Luka Tembak di Bagian Leher Bawah Telinga
Sejak diluncurkan tahun lalu dan digunakan untuk mendukung berbagai aktivitas mulai dari testing, tracing dan treatment (3T) hingga vaksinasi COVID-19, kini makin banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
"Kemenkes terus melakukan upaya maksimal untuk menjamin keamanan data informasi pengguna di aplikasi PeduliLindungi,"tambah dia.(Sumber : kemkes.go.id)