ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Rusia Vs Ukraina

Negosiator Ukraina Ditembak Mati Karena Diduga Berkhianat: Denis Kireev Bocorkan Informasi ke Rusia

Denis Kireev dikenal sebagai seorang bankir. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pertama Dewan Oschadbank pada 2010-2014.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Satu anggota negosiator Ukraina, Denis Kireev tewas ditembak petugas, diduga berkhianat dan hendak lakukan makar. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang negosiator Ukraina, Denis Kireev tewas ditembak petugas Dinas Keamanan Ukraina (SBU) di Homel, Belarusia.

Negosiator yang ikut berunding dengan Rusia di Homel tersebut ialah Denis Kireev.

Menurut sumber dari kantor berita Ukrainska Pravda, Dinas Keamanan Ukraina menembak mati Denis Kireev selama penahanannya.

Denis Kireev dicurigai melakukan makar.

"Lawan bicara tingkat tinggi di blok kekuasaan dan di lingkaran politik. Dia sudah mati," ujar sumber tersebut, dikutip Tribunnews.com dari Ukrainska Pravda, Minggu (6/3/2022).

Baca juga: Detik-detik Helikopter Rusia Meledak Dihantam Rudal Pertahanan Ukraina

Sumber itu juga mengatakan, Dinas Keamanan Ukraina memiliki bukti kuat atas kecurigaan Denis membocorkan informasi ke Rusia.

"Menurut lawan bicara di kalangan politik, Dinas Keamanan memiliki bukti yang jelas tentang pengkhianatan Kireev, termasuk percakapan telepon," ujar sumber tersebut.

Sementara, sumber lain juga mengonfirmasi soal kematian Denis Kireev.

"Dia adalah seorang agen. Anda tahu mengapa agen dibunuh," jelasnya.

Adapun Denis Kireev ikut melakukan perundingan dengan delegasi Rusia di Homel pada 28 Februari 2022 lalu.

Namun, hingga saat ini tidak diketahui apa yang dia lakukan setelah meninggalkan perundingan tersebut.

Sementara, pemerintah Ukraina juga belum mengonfirmasi soal kematian Denis Kireev.

Denis Kireev dikenal sebagai seorang bankir.

Baca juga: SOSOK Andrei Sukhovetsky, Jenderal Tersohor Rusia yang Tewas Ditembak Sniper Ukraina

Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pertama Dewan Oschadbank pada 2010-2014.

Sebelumnya, Denis Kireev menjadi anggota Dewan Pengawas Ukreximbank.

Update Terbaru Invasi Rusia: 50 Pesawat Kargo Tiba di Ukraina

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, 50 pesawat kargo yang membawa perangkat keras militer dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Polandia dan Lithuania dikabarkan mendarat di Ukraina sebelum dimulainya operasi militer Rusia di sana.

Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia melalui Juru Bicaranya, Maria Zakharova.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (6/3/2022), sekitar 2.000 ton senjata modern, amunisi dan alat pelindung dipasok ke Ukraina pada satu setengah bulan pertama tahun 2022.

Kementerian tersebut lebih lanjut menetapkan bahwa untuk Inggris sendiri, telah mentransfer lebih dari 2.000 unit persenjataan anti-tank.

Zakharova mengatakan bahwa Rusia sekali lagi meminta Uni Eropa (UE) dan NATO untuk menghentikan 'pengiriman tanpa berpikir' terkait persenjataan modern ke rezim Ukraina.

Ia menegaskan bahwa pengiriman itu justru menciptakan risiko besar bagi penerbangan sipil dan sistem transportasi lainnya di Eropa dan sekitarnya.

"Penyelenggara pengiriman ini harus menyadari meningkatnya ancaman senjata presisi tinggi yang jatuh ke tangan elemen teroris dan formasi bandit yang tidak hanya di Ukraina, namun juga di Eropa secara keseluruhan," tegas Zakharova.

Aliran senjata ini ke pasar ilegal dan ke tangan jaringan teroris, kata dia, hanya masalah waktu.

"MANPADS menimbulkan bahaya besar bagi penerbangan sipil, dan ATGM untuk transportasi kereta api dan infrastruktur," jelas Zakharova.

Baca juga: Volodymyr Zelensky Daftarkan Ukraina ke Uni Eropa di Tengah Invasi Rusia

Perlu diketahui, Rusia telah melancarkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari lalu setelah Ukraina gagal mengimplementasikan perjanjian Minsk dan menyelesaikan konflik di Donbass secara damai.

Presiden Rusia Vladimir Putin pun mengatakan bahwa negaranya idak punya pilihan lain selain bertindak, setelah berminggu-minggu terjadi aksi penembakan terhadap Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang diklaim dilakukan oleh pasukan Ukraina.

Dengan demikian, ia kemudian memerintahkan pasukannya untuk melakukan 'demiliterisasi dan denazifikasi' negara tetangganya itu.

Rusia pun telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mengirimkan persenjataan canggih mereka ke Ukraina.

Putin menilai bahwa hal itu akan membuat Ukraina berani dan mendorongnya untuk mencoba menyelesaikan konflik di Donbass dengan menggunakan militernya.

Sebelumnya, The Washington Post melaporkan bahwa AS telah mengirim perangkat keras militer senilai ratusan juta dolar AS ke Ukraina sejak Desember 2021, beberapa bulan sebelum keputusan Rusia untuk meluncurkan operasi militer khusus.

(Tribunnews.com/Maliana/Fitri Wulandari)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Negosiator Ukraina Denis Kireev Tewas Ditembak, Diduga Berkhianat Bocorkan Informasi ke Rusia

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved