Rusia Vs Ukraina
Sebut Jokowi Bodoh Menyikapi Invasi Rusia Vs Ukraina, Siapa Sebenranya David Engel?
David Engel menyebut sang presiden bodoh lantaran ikut mengomentari konflik antara Rusia dan Ukraina.
Dari sekian banyak negara, salah satunya Indonesia, yang menunjukkan respon terhadap invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah menyatakan sikap Indonesia terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Namun sikap dan strategi Indonesia tentang konflik Rusia dan Ukraina ini dilihat Australia dengan cara yang berbeda.
Baca juga: Cerita Dosen Asal Indonesia Ini Bantu Warga Ukraina Korban Invasi Rusia Mengungsi ke Polandia
Dilansir dari aspistrategist.org.au pada Selasa (1/3/2022), ada beberapa poin dalam pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia yang dikomentari Australia.
Dua yang pertama dari lima poinnya dengan tepat menegaskan beberapa konsep dasar yang dapat dengan mudah disetujui oleh Australia dan negara-negara lain yang berpikiran sama.
Dua poin itu mengacu pada prinsip-prinsip piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Termasuk menghormati integritas dan kedaulatan teritorial, yang menurut Indonesia 'harus terus dijunjung tinggi'.
Pernyataan itu menggambarkan serangan militer di Ukraina sebagai 'tidak dapat diterima'.
Mengingat hampir 200.000 tentara menyerang penuh dengan tank, pesawat perang, dan senjata militer lainnya.
Tentu poin ini tak terbantahkan bahwa nyawa orang-orang di sana berada dalam bahaya besar.
Dengan begitu, poin itu menegaskan bahwa serangan itu mengancam perdamaian dan stabilitas regional serta global.
Tapi masalahnya ada pada poin tiga dan empat dari pernyataan itu.
Dalam pernyataan itu, Indonesia menyerukan agar ‘situasi ini’ diakhiri dan ‘selanjutnya menyerukan kepada semua pihak untuk menghentikan permusuhan dan mengedepankan resolusi damai melalui diplomasi’.
Ini 'mendesak' Dewan Keamanan PBB untuk 'mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah situasi semakin memburuk'.
Rupanya ungkapan yang satu ini membuat orang-orang Australia percaya bahwa Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan jutaan orang Indonesia tidak begitu terkejut dengan apa yang terjadi di Ukraina.
Berbeda jauh dengan terkejutnya orang-orang Australia.