ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Rusia Vs Ukraina

KISAH Pierre Zakrzewski, Wartawan Perang Irak, Afghanistan hingga Suriah yang Tewas di Ukraina

Nahas. Nyawanya berakhir di Ukraina setelah mobil yang ditumpanginya diserang.Pierre Zakrzewski pernah meliput perang Irak, Afghanistan hingga Suriah.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Pierre Zakrzewski, jurnalis Fox News yang tewas tertembak di Ukraina. Dia pernah meliput perang Irak, Afghanistan hingga Suriah. Kini nyawanya hilang ketika meliput perang Rusia vs Ukraina. (Dok. Fox News) 

Pada Minggu (13/3/2022), seorang jurnalis AS ditembak mati dan lainnya terluka di Irpin, pinggiran garis depan Kyiv.

Ini adalah lokasi dimana beberapa pertempuran paling sengit terjadi sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Federasi Jurnalis Internasional mengidentifikasi jurnalis yang terluka sebagai fotografer Amerika Juan Arredondo.

Baca juga: Olena Zelenska: Anak-anak Ukraina Dihabisi Tentara Rusia

Seorang warga Ukraina yang berada di mobil yang sama dengan orang Amerika juga terluka, menurut seorang petugas medis di tempat kejadian.

Tentara Ukraina terlihat di samping kendaraan lapis baja yang hancur, yang menurut mereka milik tentara Rusia, di luar Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022).
Tentara Ukraina terlihat di samping kendaraan lapis baja yang hancur, yang menurut mereka milik tentara Rusia, di luar Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). (MAKSIM LEVIN/NTARA FOTO/REUTERS)

Gencatan senjata

Perang Rusia vs Ukraina akan diakhiri.

Kedua belah pihak sedang melakukan perundingan.

Dalam perundingan, pihak Rusia mengatakan beberapa bagian dari kesepakatan damai dengan Ukraina hampir disepakati.

Hal tersebut lantaran Kyiv menyetujui untuk membahas soal netralitas.

Adanya kesepakatan itu meningkatkan peluang untuk mengakhiri perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua ini.

"Status netral sekarang sedang dibahas secara serius, tentu saja, dengan jaminan keamanan,"

"Sekarang hal ini sedang dibahas dalam negosiasi, ada formulasi yang benar-benar spesifik yang menurut saya mendekati kesepakatan," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Rabu (16/3/2022), dikutip dari Reuters.

Lavrov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara tentang netralitas dan jaminan keamanan untuk Ukraina tanpa perluasan NATO.

Ia juga menyatakan negosiasi yang dilakukan tidak mudah, tetapi ada beberapa harapan untuk mencapai kompromi.

Dalam hal ini Ukraina juga telah membuat pernyataan positif tentang pembicaraan damai.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved