Rusia Vs Ukraina
KISAH Pierre Zakrzewski, Wartawan Perang Irak, Afghanistan hingga Suriah yang Tewas di Ukraina
Nahas. Nyawanya berakhir di Ukraina setelah mobil yang ditumpanginya diserang.Pierre Zakrzewski pernah meliput perang Irak, Afghanistan hingga Suriah.
Yaitu bersedia untuk bernegosiasi sampai akhir perang, tetapi tidak akan menyerah atau menerima ultimatum Rusia.
4 syarat damai
Masih dilansir Reuters, Juru Bicara Kremlin Rusia, Dmitry Peskov membeberkan empat hal krusial yang menjadi tuntutan Rusia terhadap Ukraina untuk bisa dipenuhi.
Rusia meminta empat syarat yang harus dipenuhi oleh Ukraina apabila ingin Rusia menghentikan serangannya.
Pertama terkait netralitas dengan meminta Ukraina menjamin status non-bloknya.
Rusia menyatakan syarat Ukraina tak boleh gabung North Atlantic Treaty Organisation (NATO) adalah mutlak.
Lantaran Rusia khawatir Ukraina bisa dijadikan pangkalan NATO dan negara itu memiliki dukungan militer besar untuk merebut Semenanjung Krimea.
Baca juga: Sosok Olena Zelenska, Istri Presiden Ukraina: Tak Gentar Meski Diincar Tentara Rusia
Kedua, meminta agar Ukraina demiliterisasi atau menghentikan aksi militernya.
Selanjutnya, mengakui Semenanjung Krimea sebagai wilayah Rusia.
Dilansir Sputniknews Krimea memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia pada Maret 2014 setelah kudeta Maidan di Kyiv.
Krimea telah menjadi bagian dari Ukraina sejak 1954.

Pemimpin Uni Soviet saat itu, Nikita Khrushchev memberi wilayah ini pada Ukrania yang kemudian menjadi bagian dari Uni Soviet hingga negara ini bubar pada 1991.
Sejak saat itu, Krimea menjadi wilayah semiotonom dari negara Ukraina yang memiliki ikatan politik kuat dengan Ukraina, namun memiliki ikatan budaya yang kuat dengan Rusia.
Syarat terakhir yaitu Ukraina diminta mengakui Republik Separatis Donetsk dan Lugansk sebagai negara merdeka.
Rusia mengakui dua negara baru itu dengan nama Republik Rakyat Donestk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).