ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Tribun Militer

Jenderal Andika Perkasa Minta Danpos Gome Diperiksa, Diduga Sebabkan 3 Prajurit Gugur Ditembak KKB

Kebohongan yang dimaksud Andika Perkasa adalah yang terjadi sebenarnya bukanlah yang dilaporkan Danpos tersebut kepada Komandan Batalyon (Danyon).

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyambangi Timika, Papua, Rabu (22/12/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Komandan Pos Gome diduga melakukan kebohongan pada saat terjadi serangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pos Koramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis (27/1/2022).

Akibat serangan KKB, tiga prajurit TNI gugur diserang saat pergantian waktu jaga.

Kebohongan itu diungkapkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di kala Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa yang diunggah pada Jumat (18/3/2022).

Karena itu, Jenderal Andika Perkasa memerintahkan kepada jajarannya supaya memeriksa Danpos Gome sebagai pembelajaran ke depannya.

Kebohongan apa yang diungkap Jenderal Andika Perkasa? 

Andika Perkasa mengakui penyerangan yang menewaskan tiga prajurit TNI adalah kelompok bersenjata di Papua.

Namun, dalam kejadian itu ada peran penggelaran di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan oleh Komandan Kompi (Danki) yang saat itu bertindak sebagai Komandan Pos (Danpos).

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Akan Bangun 2 Pos Baru di Timika, Tak Beri Celah KKB Papua Serang Freeport

Sementara kebohongan yang dimaksud Andika Perkasa adalah yang terjadi sebenarnya bukanlah yang dilaporkan Danpos tersebut kepada Komandan Batalyon (Danyon).

Padahal, Mabes TNI telah memikirkan terkait dukungan dan perlindungan anggota di lapangan.

Namun, Danpos Gome justru mengambil pertimbangan yang sangat pendek.

"Maksudnya pertimbangan pendek sekali, hanya soal, oh kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ. Dikorbankan semuanya. Jadi saya ingin ada proses hukum terhadap Danpos ini atau Komandan Kompi. Dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," kata Andika.

Sebelumnya, kontak tembak antara prajurit TNI kontra KKB pecah di Distrik Gome Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis (27/1/2022).

Tiga prajurit yang gugur itu merupakan personel Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh.

Mereka adalah Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza, dan Pratu Rahman. Sementara itu satu prajurit yang kritis yakni Pratu Saeful.

"Akibat penyerangan brutal KST terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh mengakibatkan personel TNI berjumlah tiga personel Satgas Kodim YR 408/Sbh meninggal dunia dan 1 (satu) personel dalam kondisi kritis," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga dalam keterangan resminya.

Aqsha menjelaskan kejadian bermula dari penyerangan gerombolan KST terhadap Prajurit TNI dari Pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh pada pagi hari.

Saat dilaksanakan pergantian jaga, kata dia, tiba-tiba Satgas Kodim YR 408/Sbh mendapatkan tembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Baca juga: Nelson Sarira Korban KKB Papua Disambut di Toraja, Warga: Selamat Datang Pejuang Telekomunikasi

Personel TNI Satgas Kodim YR 408/Sbh kemudian melakukan tembakan balasan.

Akibat kejadian tersebut, lanjut dia, terdapat korban dua orang personel Satgas Kodim YR 408/Sbh terkena tembakan yaitu Serda Rizal luka tembak di bagian pinggang dan Pratu Tuppal Baraza luka tembak di perut bagian bawah.

Personel TNI tengah mengevakuasi jenazah anggota TNI yang gugur akibat serangan KKB di Distrik Gome Kabupaten Puncak. Total ada empat personel yang menjadi korban dan seluruhnya telah dievakuasi ke Timika,, Mimika, Papua, Kamis (27/1/2022).
Personel TNI tengah mengevakuasi jenazah anggota TNI yang gugur akibat serangan KKB di Distrik Gome Kabupaten Puncak. Total ada empat personel yang menjadi korban dan seluruhnya telah dievakuasi ke Timika,, Mimika, Papua, Kamis (27/1/2022). (Dok Pendam XVII/Cenderawasih)

Akibat tertembak oleh gerombolan KKB, kata Aqsha, kemudian kedua Prajurit TNI tersebut dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga dengan menggunakan kendaraan.

Prajurit TNI Serda Rizal, lanjut Aqsha, meninggal dunia pada saat perjalanan menuju Puskesmas Ilaga.

Kemudian setibanya di Puskesmas Ilaga, kata dia, korban Pratu Tuppal Baraza mendapat pertolongan pertama oleh Dokter Puskesmas Ilaga.

Namun setelah mendapat pertolongan dari Dokter Puskesmas, lanjut dia, Pratu Tuppal Baraza dinyatakan meninggal dunia.

Setelah dilaksanakan evakuasi, kata Aqsha, kembali terjadi penyerangan kembali oleh KST terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh.

Baca juga: Ingat Letjen I Nyoman Cantiasa? Pernah Luluhkan KKB Papua, Kembali Bernostalgia di Kodam Kasuari

Akibat penyerangan kembali ke Pos TNI, kata dia, dua personel atas nama Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan kemudian dievakuasi ke Puskesmas Illaga.

"Setibanya di Puskesmas Ilaga, korban Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter puskesmas," kata Aqsha. (*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Danpos Gome Bohong, Jenderal Andika Perkasa Minta Diperiksa, Diduga Sebabkan 3 Prajurit TNI Gugur, 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved