Perayaan Paskah: Makna, Sejarah, hingga Penetapan Tanggalnya
Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus dari kubur pada hari ketiga setelah penyaliban.
TRIBUN-PAPUA.COM - Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus dari kubur pada hari ketiga setelah penyaliban.
Mengingat kebangkitan Yesus adalah cara untuk umat Kristiani memperbarui harapan sehari-hari.
Menurut Kitab Suci, Paskah merupakan tiga hari setelah kematin Yesus di kayu salib.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Paskah adalah tanggal yang sangat penting bagi umat Kristiani dan merupakan dasar dari iman Kristen.
Baca juga: Kumpulan 40 Ucapan Selamat Hari Paskah 2022 dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Arti Paskah (Easter)
Asal-usul kata paskah sendiri tidak pasti. Namun, seorang biarawan abad ke-8 dan beberapa cendekiawan mengatakan bahwa kata itu berasal dari Anglo-Saxon Eeostre atau Eastre (dewi musim semi dan kesuburan).
Kemungkinan lain, kata Paskah dari eostur Norse, eastur, atau ostara, yang berarti "musim matahari yang tumbuh" atau "musim kelahiran baru." Dalam hal ini, paskah akan dikaitkan dengan pergantian musim.
Penjelasan yang lebih baru dan kompleks, datang dari latar belakang Kristen tentang Paskah. Nama Latin awal untuk minggu Paskah adalah hebdomada alba atau "minggu putih.”
Sementara hari Minggu setelah hari Paskah disebut dominika dalam albis dari jubah putih orang-orang yang baru saja dibaptis.
Kata alba adalah bahasa Latin untuk putih dan fajar. Orang-orang yang berbicara Bahasa Jerman Kuno Tua membuat kesalahan dalam terjemahan mereka dan menggunakan kata jamak untuk fajar, ostarun, bukan jamak untuk putih.
Baca juga: Makna Jalan Salib dan Puasa dalam Rangkaian Perayaan Paskah
Dimulainya Paskah
Orang-orang Kristiani pertama kalinya merayakan kebangkitan pada tanggal 14 Nisan (Maret-April), tanggal Paskah Yahudi.
Hari-hari Yahudi diperhitungkan dari petang hingga petang, sehingga Yesus merayakan Perjamuan Terakhir-Nya malam Paskah dan disalibkan pada hari Paskah.
Orang Kristiani awal yang merayakan Paskah menyembah Yesus sebagai Anak Domba dan Penebus Paskah.
Beberapa orang Kristiani mulai merayakan Paskah pada hari Minggu terdekat dengan Paskah karena Yesus sebenarnya muncul pada hari Minggu.
Hal ini menjadi kasus di bagian barat Kekaisaran Romawi. Di Roma sendiri, berbagai jemaat merayakan Paskah pada hari yang berbeda.
Banyak yang merasa bahwa tanggal tersebut harus terus didasarkan pada waktu Kebangkitan selama Paskah.
Begitu para pemimpin Yahudi menentukan tanggal Paskah setiap tahun, para pemimpin Kristen dapat menetapkan tanggal Paskah dengan mencari tiga hari setelah Paskah.
Disisi lain, banyak orang Kristiani yang enggan menggunakan tanggal Yahudi dan tidak ingin Paskah dirayakan pada Paskah Yahudi.
Sehingga Paskah akan menjadi hari Minggu setelah bulan purnama pertama pada titik balik musim semi.
Karena tanggal vernal equinox berubah dari tahun ke tahun, menghitung tanggal yang tepat bisa sulit.
Hal inilah yang membuat tanggal jatuhnya Paskah selalu berbeda setiap tahunnya. Dan selalu lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Makna Perayaan Jumat Agung dalam Rangkaian Paskah
Tahun Paskah
Paskah pada 2022 jatuh pada 17 April. Paskah dirayakan pada hari Minggu setelah bulan purnama pertama, Pachschal mengalami titik balik musim semi.
Karena tanggal vernal equinox beribah dari tahun ke tahun, membuat jatuhnya paskah menjadi tidak tetap.
Metode dengan menghitung bukan purnama masih dilakukan hingga detik ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Itu Paskah?