KKB Papua
KKB Numbuk Telenggen Tewaskan 3 Prajurit di Gome Papua, Jenderal Andika: Anak Buah Saya Menipu
Aksi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Numbuk Telenggen di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua berbuntut panjang.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Aksi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Numbuk Telenggen di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua berbuntut panjang.
Dalam penyerangan tersebut, sebanyak tifa prajurit TNI dari Satgas Kodim YR 408/Sbh gugur.
Tiga prajurit tersebut yaitu Serda Rizal, Pratu Tupas Baraza, dan Pratu Rahman.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menjelaskan, KKB melakukan penyerangan sebanyak dua kali terhadap Pos Ramil Gome.
Baca juga: Danki TNI di Gome Berani Tipu Komandannya, Jenderal Andika: Proses Hukum
Serangan pertama terjadi pada Kamis pagi saat pergantian petugas jaga.
Penyerangan kedua dilakukan KKB setelah personel Satgas Kodim YR 408/Sbh mengevakuasi dua korban pada serangan pertama.
"Setelah dilaksanakan evakuasi, terjadi penyerangan kembali oleh KST terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh," ujarnya.
Juru Bicara OPM (Organisasi Papua Merdeka) Sebby Sambom mengonfirmasi penyerangan tersebut.
"Komandan lapangan Numbuk Telenggen dengan pasukannya pada pukul 09.37 pagi waktu Papua, serang Pos Koramil Distrik Gome Tanah Merah Kabupaten Puncak, dan dalam serangan ini dua orang anggota TNI tertembak," ujarnya kepada Tribun-Papua.com, Kamis (27/1/2022).
Jenderal Andika Langsung Terbang ke Papua
Mendengar laporan adanya tiga prajuritnya gugur, Andika langsung terbang menuju Papua.
Tiba di Mimika, Papua pada Kamis malam, Andika langsung bertolak menuju Markas Yonif 754 Eme Neme Kangasi untuk melayat tiga anggotanya.
Baca juga: KKB Bakar Puskesmas, Rumah Guru, dan 13 Unit Rumah Warga di Paniai Papua
Sehari berikutnya, Andika menggelar konferensi pers di Rimba Papua Hotel, Timika, Papua, Jumat (28/1/2022).
Di hadapan media, Andika memerintahkan anggotanya untuk mengejar KKB yang menyerang prajuritnya.
"Kami sudah memiliki beberapa nama berdasarkan informasi dan intelejen. Nama-nama itu akan terus dikejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Andika ketika itu.