ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Rusia vs Ukraina

Mantan Direktur CIA: ‘Profesionalisme’ Rusia Sangat Buruk Saat Invasi ke Ukraina

Pensiunan Jenderal Amerika Serikat (AS) David Petraeus adalah mantan direktur CIA mengaku terkejut melihat buruknya profesionalisme militer Rusia.

Editor: Roy Ratumakin
AP PHOTO/MARIENKO ANDREW
Sebuah pengangkut personel lapis baja terbakar dan kendaraan utilitas ringan yang rusak ditinggalkan setelah pertempuran di Kharkiv, Ukraina, Minggu (27/2/2022). Pemerintah kota mengatakan bahwa pasukan Ukraina terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Rusia yang memasuki kota terbesar kedua di negara itu pada Minggu. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pensiunan Jenderal Amerika Serikat (AS) David Petraeus adalah mantan direktur CIA mengaku terkejut melihat buruknya profesionalisme militer Rusia.

Buruknya profesionalisme militer Rusia karena dengan mudah serangan Rusia dipatahkan oleh pasukan Ukraina.

Petraeus berbicara tentang bagaimana perlawanan Ukraina yang berkelanjutan telah menghambat rencana Moskwa untuk “menduduki” wilayah tetangganya dengan mudah.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina, Jokowi: Bikin Pusing Semua Negara

Menyorot sumber hambatan Rusia, Petraeus mencatat Ukraina telah tanpa henti berupaya melindungi negara mereka.

"Ada banyak alasan untuk kinerja buruk Rusia," kata Petraeus yang juga pernah memimpin Divisi Lintas Udara ke-101 selama Perang di Irak pada 2003, dan memimpin pasukan AS di Afghanistan.

Menurutnya, militer Rusia harus berperang melawan kekuatan Ukraina yang memiliki tekad tinggi dan cukup terampil.

Prajurit Ukraina mencari peluru pasukan Rusia yang gagal meledak di Kiev, 26 Februari 2022.
Prajurit Ukraina mencari peluru pasukan Rusia yang gagal meledak di Kiev, 26 Februari 2022. (Sergei Supinsky/AFP)

Pertahanan tetangganya terdiri dari pasukan operasi khusus, pasukan konvensional, pasukan teritorial dan bahkan warga negara.

“Semuanya bertekad untuk tidak membiarkan Rusia mencapai tujuannya," katanya kepada CNN dikutip dari Business Insider pada Minggu (20/3/2022).

"Mereka berjuang untuk kelangsungan hidup nasional mereka, tanah air mereka dan cara hidup mereka, dan mereka memiliki keuntungan lapangan di rumahnya, mengetahui medan dan komunitas."

Baca juga: Pasukan Chechnya Dilaporkan Pulang, Ratusan Pasukannya Tewas dalam Invasi Rusia ke Ukraina

Petraeus kemudian membongkar kelemahan “operasi militer” Rusia di Ukraina.

“Mereka jelas memiliki standar yang sangat buruk dalam tugas-tugas taktis dasar, seperti melakukan operasi senjata gabungan, yang melibatkan baju besi, infanteri, insinyur, artileri dan mortir,” katanya dalam menggambarkan pasukan Rusia.

Dia menyorot soal buruknya pemeliharaan kendaraan militer dan sistem senjata Rusia.

Banyak dari alutsistanya yang mogok bahkan ditinggalkan begitu saja di Ukraina.

Baca juga: Dikabarkan Berkhianat, Elit Rusia Rencanakan Gulingkan Vladimir Putin

Belum lagi kedala dalam pasokan dan logistik. Selama beberapa dekade, kata dia, sistem Soviet (sekarang sistem Rusia) memiliki satu kekurangan yang bagi militer AS dan Barat justru menjadi kekuatan utama, yakni soal “korps perwira non-aktif yang kuat dan profesional."

Mantan direktur CIA juga membandingkan persenjataan militer Rusia dengan yang digunakan oleh militer AS, yang dinilai tidak sebanding.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved