ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Komisi I DPR Minta RI Tak Terbawa Arus Negara Barat yang Dorong Rusia Dikeluarkan dari G20

Indonesia  diminta tak ikut arus negara-negara Barat yang mempertimbangkan Rusia dikeluarkan dari G20.

Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Dave Laksono 

TRIBUN-PAPUA.COM - Indonesia  diminta tak ikut arus negara-negara Barat yang mempertimbangkan Rusia dikeluarkan dari G20.

Hal itu disampaikan oleh anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Dave Laksono.

Dave menilai, Indonesia sebagai presidensi G20 sebaiknya justru mendorong negara Barat untuk mencari solusi bersama mengatasi konflik di Rusia-Ukraina.

"Jangan sampai kita itu terbawa dengan rencana atau genderang dari negara Barat, ini juga semestinya kita bisa mendorong untuk negara-negara barat membawa solusi bukan hanya memberikan sanksi-sanksi ekonomi," kata Dave saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Keberatan Indonesia Undang Putin ke G20, PM Australia Hubungi Jokowi: Itu Langkah yang Terlalu Jauh

Politisi Partai Golkar itu mengatakan, yang perlu dilakukan negara-negara di dunia untuk menyikapi konflik dua wilayah tersebut adalah membawa perdamaian.

Pasalnya, Dave menilai konflik Rusia-Ukraina begitu menyedihkan dan disayangkan warga dunia.

"Apa yang terjadi dengan Rusia dan Ukraina itu adalah satu hal yang menyedihkan dan kita tentu tidak menginginkan pertempuran itu terus berlanjut," ujar dia.

Oleh karena itu, Dave berpendapat mengeluarkan Rusia dari G20 bukan lah solusi membawa perdamaian.

Indonesia pun dinilai tidak menjadi soal jika menerima Rusia hadir dalam G20.

Baca juga: Beramai-ramai Media Asing Soroti Keinginan Vladimir Putin Hadiri KTT G20 di Bali

Menurut dia, pertemuan itu diharap mendapatkan solusi persoalan yang terjadi di negara Eropa Timur tersebut.

"Forum ini (G20) justru jangan Rusia dikeluarkan. Justru kita bisa duduk, beri kesempatan untuk bicara, saling mendengarkan dan bisa mencari solusi perdamaian," tutur Dave.

Ia mengingatkan, Indonesia perlu memanfaatkan momentum G20 dengan sebaik-baiknya dalam ikut berperan mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.

"Bukan justru merusak hubungan baik kita dengan negara-negara di Eropa timur, khususnya Rusia," pungkasnya.

Sebelumnya, pada Selasa (22/3/2022), Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) akan memimpin tekanan pada Rusia untuk disingkirkan dari forum internasional atas langkah invasi ke Ukraina.

Baca juga: Bersedia Hadiri KTT G20 di Bali, Presiden Rusia Vladimir Putin Bakal Diboikot?

"Mengenai pertanyaan G20, saya hanya akan mengatakan, kami percaya bahwa ini tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga internasional dan komunitas internasional," kata Jake Sullivan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved