Papua Terkini
Kronologi Lengkap Penangkapan hingga Pembebasan Tokoh West Papua Buchtar Tabuni Cs
Buchtar Tabuni mengklarifikasi kronologis penangkapannya dalam jumpa pers di kediamannya, Jumat (25/3/2022). Wajib Baca!
Pantauan Tribun-Papua.com, Buchtar Tabuni dan Bazoka Logo mengenakan kaos singlet dan celana pendek saat digiring ke Markas Polresta Jayapura Kota.
Kedua pentolan organisasi yang diklaim bertentangan dengan pemerintah selama ini juga mengalami luka ringan.
Meski begitu, Gustav menyebut pihaknya bersikap sopan saat berdialog, menanyakan maksud agenda yang dilakukan Buchtar dan rekan lainnya.
Dia menegaskan, polisi berlaku profesional dalam penanganan kasus ini.
Dibebaskan Tanpa Diantar
Buchtar Tabuni dan Bazoka Logo Cs dibebaskan pada Kamis (24/3/2022) malam, usai menjalani pemeriksaan mendalam.
pantauan Tribun-Papua.com, tujuh orang tersebut dibebaskan sekira pukul 21.28 WIT.
Setelah Buchtar Cs keluar dari Mapolresta Jayapura Kota, tak diantar pulang oleh polisi.
Namun mereka pulang bersama keluarga serta teman-temannya yang menunggu di depan Mapolresta.
Merespon hal ini, Advokat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua, Aris Howay yang mendampingi tujuh orang itu meminta agar Polresta Jayapura Kota menggunakan pendekatan HAM, sesuai Peraturan Kepala Kepolisian Negara Nomor 8 tahun 2009.
"Kami harap agar kedepanya, Polresta Jayapura Kota lebih menerapkan pendekatan HAM, sesuai amanat Peraturan Kepala Kepolisian Negara Nomor 8 tahun 2009 tentang implementasi prinsip dan standar hak asasi manusia dalam tugas tugas kepolisian yakni sesuai pasal 2 ayat 2 bagian (a) dan (b)," katanya.
Baca juga: Buchtar Tabuni dan Bazoka Logo Cs Ditangkap Terkait Pengeroyokan dan Agenda Terselubung ULMWP
Aris mengatakan Buchtar Cs diduga dipukul saat ditangkap lantaran ada bekas dan luka sobek di bagian pelipisnya.
"Saat ditangakap, mereka mendapat luka bekas pukulan. Kami selaku kuasa hukum korban berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Aris Howay.

Pengacara Tak Diizinkan Dampingi Kliennya
Sementara itu, Buchtar Tabuni menyesalkan tindakan Polresta Jayapura Kota saat membatasi pengacara untuk mendampinginya.