Subsidi Minyak Goreng Papua
Aneh Tapi Nyata, Tak Ada Penjualan Minyak Curah di Timika Papua
Kabid Perdagangan Disperindag Mimika, Selfina Pappang, mengungkapkan bahwa tidak ada peredaranan minyak goreng curah di Kota Timika.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
TRIBUN-PAPUA.C0M, TIMIKA- Kebijakan subsidi minyak goreng di Indonesia memang menyita perhatian publik dalam beberapa bulan belakangan.
Pasalnya, kebijakan itu berdampak pada kelangkaan stok dan meroketnya harga minyak goreng, sehingga berujung pada revisi kebijakan oleh Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.
Secara singkat, kebijakannya antara lain membatasi HET minyak goreng curah di pasar tradisional, serta membebaskan harga minyak goreng kemasan di pasar modern.
Baca juga: Pedagang Pasar Menjerit, Harga Minyak Goreng Curah Masih Rp 20.000 per Liter: Pemerintah Gagal
Kebijakan ini berlaku di seluruh daerah di Indonesia.
Namun, ada kejadian aneh di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua perihal minyak goreng ini.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, Selfina Pappang, mengungkapkan bahwa tidak ada peredaranan minyak goreng curah di Kota Timika.
Ini jelas berbeda signifikan dengan daerah lainnya di Indonesia.
Demikian, Pemkab Mimika melalui Disperindag berharap, adanya distributor yang menyuplai minyak curah dengan harga murah sehingga bisa mengimbangi peredaran minyak goreng kemaran di Timika.
"Kalau minyak mahal, kami akan upayakan minyak curah. Nanti akan dikomunikasikan dengan pihak distributor karena selama kelangkaan minyak goreng belum ada peredaran minyak curah di Timika," ungkap Kabid Perdagangan Disperindag Mimika, Selfina Pappang kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (26/3/2022).
"Kalau distributor mendatangkan minyak goreng curah silahkan saja dengan senang hati Pemda dan masyarakat akan terima," katanya.
Baca juga: Tak Lagi Langka, Minyak Goreng Kemasan di Alfamart dan Indomaret Harganya Meroket
Diketahui operasi pasar minyak subsidi, selama ini disperindag melakukan subsidi minyak tanah bekerja sama dengan distributor minyak tanah dan biasa dilakukan jelang Idul Fitri dan Natal.
"Jadi sebenarnya bukan harga subsidi yang turun tetapi harga distributor yang turun," ujarnya.
Ia berharap, jika harga minyak goreng melambung maka perlu adanya minyak curah sehingga mengimbangi harga minyak goreng di pasaran. (*)