KKB Papua
Sosok Letda Marinir Mohammad Iqbal Danpos yang Gugur Diserang KKB di Nduga, Lulus Akmil 4 Tahun Lalu
Komandan Pos atau Danpos Satgas Mupe, Letda Marinir Mohammad Iqbal, menjadi satu di antara gugur dalam penyerangan KKB di Kabupaten Nduga, Papua.
TRIBUN-PAPUA.COM - Komandan Pos atau Danpos Satgas Mupe, Letda Marinir Mohammad Iqbal, menjadi satu di antara gugur dalam penyerangan KKB di Kabupaten Nduga, Papua.
Letda Mar Moh Iqbal adalah anggota TNI AL yang berasal dari Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
• BREAKING NEWS: 2 Jenazah TNI Korban Penyerangan KKB di Nduga Papua Diterbangkan ke Kampung Halaman
Diketahui, KKB menyerang Pos Quary Bawah, Satgas Mupe Yon Marinir-III, di Distrik Kenyam, pada Sabtu (26/03/2022).
Dalam serangan tersebut, dua prajurit gugur dan delapan lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga: Gugur Diserang KKB di Nduga Papua, 2 Prajurit Marinir Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Selain Letda Mar Moh Iqbal, korban tewas adalah Pratu Mar Wilson Anderson.
Mereka yang mengalami luka berat yakni Serda Mar Rendi Febriansyah dan Serda Mar Ebit Erisman.
Prajurit TNI AL yang menjadi korban luka ringan, Serda Mar Bayu Pratama, Pratu Mar Rahmad Sulman, Prada Mar Dicky Sugara, Pratu Mar Adik Saputra A, Prada Mar La Harmin, dan Prada Mar Alif Dwi Putra.
Jenazah Letda Marinir Mohammad Iqbal Dimakamkan di Konawe
Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/ Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, mengatakan, pelepasan jenazah prajurit yang gugur berlangsung pada Senin (28/03/2022).
Dilanjutkan pemberangkatan ke daerah asal dengan menggunakan pesawat udara komersil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunnewsSultra.com, jenazah Letda Marinir Mohammad Iqbal akan diberangkatkan dari Timika menuju Makassar pada pukul 11.35 WIT.
Baca juga: KKB Serang Pos Marinir di Nduga dari 2 Arah Pakai Senpi dan Granat, Bunyinya Terdengar hingga 1,2 Km
Dari Bandara Hasanuddin Makassar kemudian diterbangkan ke Bandara Haluoleo Kendari, di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada pukul 13.25 wita.
Jenazah dijadwalkan tiba di Kendari sekitar pukul 15.45 wita untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.
Sedangkan, jenazah Pratu Marinir Wilson Anderson diberangkatkan ke rumah duka menggunakan pesawat udara transit di Makassar dan Surabaya.
Untuk selanjutnya diterbangkan menuju Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sosok Letda Marinir Mohammad Iqbal
Siapa sosok Letda Marinir Mohammad Iqbal yang gugur dalam penyerangan KKB di Kabupaten Nduga, Papua, tersebut?
Letda Mar Moh Iqbal adalah Danpos Satgas Mupe TNI AL yang berada di Kwareh Bawah, Kennyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) tersebut merupakan lulusan Abituren Akademi AL 63 pada tahun 2018 lalu.
Almarhum baru lulus akademi sekitar empat tahun lalu.
Almarhum berasal dari Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: Serang Pos Marinir di Nduga, KKB Diduga Pakai Senjata Pelontar Granat Hasil Rampasan
Ungkapan Pilu Calon Istri Letda Marinir Mohammad Iqbal
Kabar kepergian Letda Marinir Mohammad Iqbal untuk selama-lamanya membawa duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan orang terdekat yang ditinggalkan.
Tak terkecuali bagi calon istri anggota marinir TNI AL yang gugur dalam penyerangan KKB di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (26/3/2022), tersebut.
Kabar kepergian Letda Mar Moh Iqbal tersebut juga membuat calon istrinya ikut merasakan kesedihan mendalam.
Dia mencurahkan isi hatinya melalui akun Instagram @jastintafp.
"Hai sayang, bukan kabar ini yg aku mau, aku tunggu tlepon kamu yaa... bilang sediri ke aku kalau kamu baik-baik aja @muhammarikbal".
Baca juga: KKB Serang Pos Marinir dan Tewaskan Danpos, Pengamat: Mereka Kuasai Medan dan Cari Titik Lengah
KSAL Perintahkan Kibarkan Bendera Setengah Tiang
TNI Angkatan Laut dan masyarakat Papua berduka akibat gangguan keamanan oleh Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) Kodap III Ndugama.
Dimana, mereka melakukan serangan Satuan Tugas (Satgas) Muara dan Pesisir (Mupe) Korps Marinir TNI AL di Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Kab. Nduga, Papua, pada Sabtu (26/3/2022).
Akibatnya 2 prajurit Marinir TNI AL terbaik yang selalu dekat dan membantu masyarakat sekitarnya gugur.
"Kehangatan hubungan yang harmonis di masyarakat Nduga saat ini terganggu dengan situasi ini," tulis rilis itu.
Selanjutnya sebagai ungkapan bela sungkawa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan seluruh Jajaran TNI AL mengibarkan bendera 1/2 tiang selama 3 hari berturut-turut mulai Senin 28 Maret 2022 dan melaksanakan sholat ghoib/berdoa bersama dipimpin paroh sesuai agama masing-masing.
Kronologi

Kronologi peristiwa, pada hari Sabtu Tgl 26 Maret 2022 pukul 17.40 WIT, KSTP Nduga pimpinan Egianus Kogoya (Pangkodap III Ndugama) telah melakukan serangan terhadap Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yonif 3 Mar Pasmar 2 dengan menggunakan GLM (Grenade Launcher Module)/Pelontar Granat dari dua arah, yaitu dari arah belakang Pasar dan dari arah sungai Alguru.
Mendapat serangan, seluruh personel Satgas yang berjumlah 35 orang pada pukul 17.52 WIT membalas dengan tembakan dan melakukan pengejaran terhadap KSTP.
Selanjutnya pukul 18.00 WIT Dansatgas memerintahkan 2 Tim Trisula dipimpin Wadandenpursus Kapten Mar Ari Mahendra dan 1 Tim Waltis dipimpin Letda Mar Pujo Pratikno berangkat mengadakan bantuan ke Pos Quary Bawah menggunakan kendaraan 1 truk dan 2 KIA.
Baca juga: Wadanpasmar III, Kolonel Mar Nanang Saefuloh Pimpin Pelepasan 2 Jenazah Penyerangan KKB di Nduga
"Akibat serangan tersebut, dua personel meninggal dunia, dua kritis dan enam luka ringan," demikian rilis Dispen AL yang diterima, Minggu (27/3/2022).
Adapun mereka yang menjadi korban adalah Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here meninggal dunia, Serda Mar Rendi Febriansyah dan Serda Mar Ebit Erisman luka berat/kritis, serta enam luka ringan atas nama Serda Mar Bayu Pratama, Pratu Mar Rahmad Sulman, Prada Mar Dicky Sugara, Pratu Mar Adik Saputra A, Prada Mar La Harmin, dan Prada Mar Alif Dwi Putra.
Rencana evakuasi korban akan dilaksanakan secepatnya menggunakan heli ke Timika, menyesuaikan cuaca.
"Motif penyerangan masih didalami," tulis rilis itu.
Sementara informasi yang didapatkan GLM yang digunakan untuk menyerang diduga diambil dari Satgas Yonif 700, sedangkan munisi GLM adalah rampasan dari Satgas Yonif 330.
Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yonif 3 Marinir Pasmar 2 berkekuatan 35 personel, berlokasi kurang lebih 1 km dari Polres Nduga, dan 2 km dari Koramil Nduga.
Selama ini Pos Quary Bawah tidak memiliki permasalahan dengan masyarakat di sekitar Pos.
Bahkan kegiatan mereka aktif melakukan bakti sosial, seperti menggelar mobil sehat, mobil pintar, lomba-lomba, kegiatan adat dan kegiatan agama.
Baca juga: Kapolda Papua Sebut KKB Pimpinan Egianus Miliki Persenjataan Terbanyak
Berikut profil Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022).
Setidaknya 10 prajurit TNI menjadi korban dalam serangan ini.
Dihimpun dari Tribun Papua, terdapat dua personel marinir gugur, dua kritis, dan tujuh lainnya terluka.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews, anggota yang gugur adalah Danpos Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here.
Sedangkan dua personel kritis adalah Serda Mar Bayu Pratama dan Serda Mar Rendi Febriansyah akibat granat.
Hal tersebut juga dibenarkan Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan SE.
"Kedua korban yang meninggal dunia telah tiba di RSUD Mimika untuk dilaksanakan pemulasaran," tegasnya.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyebut kelompok yang melakukan penyerangan itu diduga dipimpin Egianus Kogoya.
Lantaran, Egianus memiliki persenjataan lengkap.
"Kelompok Egianus merupakan KKB yang memiliki persenjataan paling banyak, salah satunya adalah GLM hasil rampasan," kata Mathius.
Diketahui KKB Nduga dipimpin oleh Egianus Kogoya yang merupakan anak dari Silas Kagoya.
Dimana merupakan mantan panglima KKB Kodap III Ndugama yang meninggal dalam aksi pemebebasan Sandra tahun 1996 di Mapenduma.
KKB Nduga di dominasi oleh anak muda dengan militansi tinggi.
Pasukan paling serem dengan senjata paling lengkap dan memiliki peluru satu gudang.
Pasukan inti KKB Nduga diperkirakan sekitar 50 orang.
Persenjataan KKB ini juga merupakan salah satu yang paling lengkap saat ini dibandingkan dengan Kelompok lainnya.
Di antaranya senjata panjang, senjata Minimi, senjata pendek hingga pelontar granat (GLM).
Markas utama KKB ini berada di Distrik Mapenduma.
Namun diketahui Egianus membagi pasukannya menjadi beberapa Wilayah Operasi yg tersebar di seluruh distrik Nduga.
Baca juga: Jenazah Pratu Wilson Here Korban KKB Papua Diterbangkan ke Kupang, Keluarga Tunggu Sang Prajurit
Berikut nama-nama 10 anggota TNI yang menjadi korban penyerangan KKB yang menyerang Pos Satgas Mupe Marinir-3 di Kampung Dikware Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua:
1. Letda Mar Moh Iqbal (meninggal dunia)
2. Pratu Mar Wilson Anderson Here (meninggal dunia)
3. Serda Mar Rendi Febriansyah (luka berat)
4. Serda Mar Bayu Pratama (luka ringan)
5. Serda Mar Ebit Erisman (luka berat)
6. Pratu Mar Adik Saputra A (luka ringan)
7. Prada Mar Alif Dwi Putra (luka ringan)
8. Prada Mar La Harmin (luka ringan)
9 Pratu Mar Rahmad Sulman (luka-luka)
10. Prada Mar Dicky Sugara (luka-luka) (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Letda Marinir Mohammad Iqbal Danpos TNI AL Asal Konawe yang Gugur di Papua Karena Diserang KKB