ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Paskah 2022: Mengenal Perayaan Jumat Agung dan Makna di Baliknya

Sejak awal Kekristenan, Jumat Agung diamati sebagai hari kesedihan, penebusan dosa, dan puasa.

Surya/Ahmad Zaimul Haq
Siluet drama kisah sengsara Yesus ditampilkan Mudika Gereja Katolik St Vincentius A Paulo pada Peringatan Jumat Agung di Gereja Katolik Santo Vincentius A Paulo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/4/2019). Visualisasi yang menceritakan 14 perhentian Jalan Salib tersebut merupakan rangkaian perayaan Tri Hari Suci Paskah (Kebangkitan Yesus). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Jumat Agung merupakan rangkaian dalam perayaan Paskah.

Perayaan ini dimaksudkan untuk mengenang kematian Yesus Kristus dari mulai disalibkan hingga wafat.

Dilansir dari situs Chatolic, menurut Injil Jumat Agung merupakan momen untuk mengingat kisah sengsara Yesus Kristus yang sudah dikhianati oleh salah satu muridnya.

Sejak awal Kekristenan, Jumat Agung diamati sebagai hari kesedihan, penebusan dosa, dan puasa.

Baca juga: Seluk Beluk Perayaan Paskah: Makna, Sejarah, hingga Penetapan Tanggalnya

Hari Paskah
Hari Paskah (Unsplash/Alicia Quan)

Sebuah karakteristik yang menemukan ekspresi dalam kata Jerman Karfreitag yang artinya Jumat Sedih.

Mengikuti Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas), arus utama tradisi Kristen telah menyatakan bahwa perjamuan terakhir Yesus dengan murid-muridnya pada malam sebelum Penyaliban-Nya adalah suatu penenang Paskah.

Tanggal jatuhnya Jumat Agung maupun Paskah cukup fleksibel.

Hal ini karena penetapan tanggal perayaan menyesuaikan kalender lunisolar Yahudi.

Di mana menghubungkan Perjamuan Terakhir dengan beberapa peristiwa setelahnya.

Baca juga: Kumpulan 40 Ucapan Selamat Paskah 2022 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, Cocok Dibagikan di Medsos

Jalan Salib dan Puasa

Peristiwa Jumat Agung biasanya didahului dengan kegiatan Jalan Salib atau Stations of the Cross.

Di mana pengabdian 14 langkah untuk mengenang perjalan Yesus Kristus sebelum dan sesudah disalibkan.

Pada Jumat Agung, umat Kristiani diwajibkan untuk berpuasa.

Bahkan puasa di dalam Gereja.

Artinya secara tradisional tidak ada Misa dan tidak ada perayaan Ekaristis pada Jumat Agung.

Baca juga: Perayaan Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci, Simak Asal Mula dan Makna di Baliknya

Liturgi dan komuni masih dijalankan.

Biasanya Gereja dalam keadaan hening, bahkan lonceng Gereja tidak boleh dibunyikan.

Suasana khusyuk tersebut dilakukan untuk meresapi peristiwa sengsara Tuhan Tesus dan dipertahankan hingga Malam Paskah. (*)

Artikel lainnya terkait Paskah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Makna Perayaan Jumat Agung

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved