Pemekaran Papua
Ketua DPR Papua Turun ke Jalan Dengar Aspirasi Massa Tolak DOB dan Otsus di Jayapura
Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw turun menemui massa penolak pemekaran atau Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua di Abepura.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw turun menemui massa penolak pemekaran atau Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua di bundaran Abepura, Kota Jayapura, Jumat (1/4/2022) siang.
Jhony bersama beberapa legislator Papua langsung mendengan aspirasi massa.
Tampak anggota DPR Papua seperti Namantus Gwijangge, Laurens Kadepa, dan Lans Nirigi di loasi aksi.
Mengenakan kameja putih dan celana panjang hitam, Jhony Banua langsung masuk ke tengah massa.
Baca juga: Jayapura dan Timika Gelar Aksi, Demonstran: Tak Ada Manfaat Otsus dan Pemekaran Papua Buat Kami
Dia lalu mendengar seluruh aspirasi yang disampaikan oleh koordinator aksi, serta demosntran lainnya.
Kepada Ketua DPR Papua dan dewan terhormat, massa menegaskan penolakan atas pemekaran atau Daerah Otonomi Baru (DOB) hingga menolak Otsus.
Pantauan Tribun-Papua.com, massa malah menyuarakan Papua merdeka.
Hingga berita ini diturunkan, Jurnalis Tribun-Papua.com masih berada di lokasi.
Diberitakan sebelumnya, ribuan demonstran yang mengatasnamakan mahasiswa dan rakyat Papua menolak tegas pemekaran provinsi atau Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua.
Massa penolak DOB Papua berkumpul pada dua titik Kota Jayapura; Expo Waena dan gapura Uncen bawah Abepura.
Mereka diblokade aparat keamanan saat hendak menggelar longmarch lantaran tak mengantongi izin dari Polresta Jayapura Kota.

Massa lalu melakukan orasi di lokasi tersebut, tepatnya di persimpangan jalan menuju Bumi Perkemahan Waena.
"Kami rakyat Papua dan 116 organisasi menolak dengan tegas daerah otonomi baru (DOB), kami tolak, itu tidak ada manfaatnya," teriak seorang koordinator aksi.
Baca juga: Massa Berorasi Tolak Pemekaran Papua, Aparat Bersenjata Lengkap Blokade Ratusan Demonstran
Menurutnya, negara Indonesia mempertahankan Papua hanya karena sumber daya alamnya.