Papua Terkini
Istri Sertu Eka 5 Tahun Mengabdi di Yalimo Papua, Bidan Sri Lestari Rencana Dimakamkan di Pati
Rencananya jenazah Sertu Eka dimakamkan di Sidoarjo. Sementara jenazah Sri Lestari akan dimakamkan di kampung halamannya di Pati, Jawa Tengah.
TRIBUN-PAPUA.COM - Babinsa TNI Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) bersama istrinya, Sri Lestari Indah Putri (33) tewas dibunuh oleh orang tak dikenal (OTK) di Papua pada Kamis (31/3/2022).
Keduanya ditemukan tewas bersimbah darah di kios sekaligus rumahnya di Jalan Trans Papua, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Sejumlah luka bacok ditemukan di tubuh Sri Lestari, termasuk lehernya. Sementara di tubuh suaminya ditemukan luka tembak pada bagian ketiak hingga tembus.
Baca juga: Sertu Eka Hasugian Dibunuh di Yalimo Papua, Jenderal Dudung: Pangdam Cenderawasih Buru Pelaku
Sementara dua anak mereka yang masih balita selamat. Namun jari tangannya dipotong pelaku hingga harus dilarikan ke puskesmas setempat.
Sri Lestari adalah perempuan berasal dari Pati, Jawa Tengah. Ia adalah seorang tenaga kesehatan yang beprofesi sebagai bidan di Puskesmas Elelim.
Sementara suaminya, Sertu Eka berasal dari Sidoarjo bertugas sebagai Babinsa Koramil 17/2-07/Kurulu.
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan, selama tinggal di Yalimo, Sri Lestari kerap terjun membantu para pengungsi khususnya ibu hamil yang melakukan persalinan.
"Korban yang merupakan Nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu. Terlebih lagi saat terjadi pengungsian di wilayah Yalimo. Almarhum terjun langsung membantu para pengungsi," kata Candra.
Baca juga: Sertu Eka Hasugian yang Dibunuh di Yalimo Sosok Penolong Rakyat, Jenderal Dudung Minta Pelaku Diburu
"Demikian pula suaminya Almarhum Sertu Eka Andrianyanto Hasugian yang merupakan Babinsa, selalu membantu masyarakat sekitarnya," tambahnya.
Sementara itu Ketua Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Papua Dionesia Pri Utami mengatakan, Sri merupakan pahlawan kemanusiaan karena membantu kesehatan masyarakat di daerah terpencil.
Sri telah mengabdikan diri sebagai bidan di Puskesmas Elelim selama lima tahun.
Dionesia menuturkan, kejadian ini membuatnya prihatin sekaligus sedih dan marah.
“Ini sudah kejadian yang keberapa kali. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini, bagaimana teman-teman ini melakukan pengabdian di dearah terpencil."
"Kami siap selalu membantu terhadap masyarakat yang membutuhkan, tetapi dengan kondisi seperti ini kami bersedih dan marah,” ujarnya, melansir Kompas.com, Sabtu (2/4/2022).
Baca juga: OTK Juga Potong Jari Anak Korban Pembunuhan Prajurit TNI di Yalimo, Letkol Candra: Sungguh Biadab!
Jenazah Sertu Eka dan istrinya sempat dibawa ke Puskesmas Elelim untuk diotopsi.