ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Demo di Depan Gedung DPR Berujung Ricuh, Ade Armando Dikeroyok hingga Babak Belur

Pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia Ade Armando diduga menjadi korban pengeroyokan saat demo di DPR berakhir ricuh.

Ria Anatasia/Tribunnews.com
Ade Armando saat ditemui di kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (15/2/2019). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Aksi demo di depan Gedung DPR/MPR RI berakhir ricuh, Senin (11/4/2022).

Dalam peristiwa itu, pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia Ade Armando diduga menjadi korban pengeroyokan.

Ade disebut mengalami luka-luka hingga mendapat penanganan anggota kepolisian.

"Iya berdarah, luka-luka. Kita belum tahun kondisinya (sekarang), yang jelas dia mengalami luka dan pemukulan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam keterangannya, Senin.

Namun, Zulpan belum dapat memastikan secara terperinci soal kronologi dan motif pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh massa unjuk rasa terhadap Ade Armando.

Baca juga: Demo di Depan DPR Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon dan Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Massa

"Motifnya belum tahu kenapa. Karena ada di dalam kerumunan massa saat dipukuli, bahkan celana (Ade Armando) dilepaskan," kata Zulpan.

Peristiwa pengeroyokan Ade Armando itu terjadi saat massa aksi mulai ricuh dan saling dorong hingga melempar botol ke arah petugas kepolisian usai ditinggal oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan tiga Wakil Ketua DPR kembali ke dalam gedung parlemen.

Ade Armando yang sebelumnya bergabung dalam barisan massa aksi tiba-tiba ditarik dan didorong hingga terjatuh. Setelah itu, dia dikeroyok hingga tak berdaya.

Aparat kepolisian yang berada di lokasi langsung berusaha menghentikan aksi tersebut dan mengevakuasinya ke dalam area kompleks parlemen.

Baca juga: Dicegat Polisi saat Hendak Ikut Demo, 11 Pelajar Ini Bingung saat Ditanya soal Tuntutan BEM SI

Tampak wajah Ade Armando babak belur hingga mengeluarkan darah saat dievakuasi oleh petugas kepolisian.

Sebagai informasi, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM SI menggelar unjuk rasa besar-besaran di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin ini.

Lokasinya bergeser dari lokasi sebelumnya yang direncanakan berlangsung di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.

Ada empat poin tuntutan yang akan disampaikan mahasiswa dalam unjuk rasa tersebut.

Koordinator Media BEM SI Luthfi Yusrizal menyebutkan, poin pertama adalah mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat.

Baca juga: Geser Lokasi Demo dari Istana ke DPR, BEM SI Beberkan Alasannya

"Bukan aspirasi partai," kata Luthfi dalam keterangannya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved