ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

12 Bulan Hadapi KKB Papua di Puncak Jaya, Pasukan Yonif Raider 613/Raja Alam Tiba di Kalimantan

Momen haru mewarnai kepulangan pasukan Yonif Raider 613/Raja Alam ke markasnya di Tarakan, Kalimantan, dengan kondisi selamat.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Pasukan Yonif Raider 613/Raja Alam pulang setelah 12 bulan hadapi KKB Papua di Puncak Jaya. (Penerangan Yonif 613/Raja Alam) 

TRIBUN-PAPUA.COM - Momen haru mewarnai kepulangan pasukan Yonif Raider 613/Raja Alam ke markasnya dengan kondisi selamat.

Mereka bisa bernafas legah setelah hampir 12 bulan bertugas mengamankan wilayah Kabupaten Puncak Jaya dari kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Melansir tayangan Youtube Penerangan Yonif Raider 613/Raja Alam, Danbrigif 24/Bulungan Cakti Letkol Inf Teguh Wiratama memimpin upacara penyambutan 450 prajurit Satgas Yonif Raider 613/Raja Alam di Mako Yonif 613/Raja Alam, Tarakan, Kalimantan, Rabu (13/04/2022).

Baca juga: DPR Minta KKB Papua Segera Diberantas, Abdul Kharis Dukung Langkah Jenderal Andika Perkasa

Rangkaian kegiatan tradisi penerimaan dimulai dengan penyambutan di depan pintu gerbang Batalyon.

Selanjutnya seluruh Prajurit Yonif  Raider 613/Raja Alam yang dipimpin oleh Letkol Inf Priyo Handoyo selaku Dansatgas Yonif Raider 613/Raja Alam memasuki lapangan upacara untuk melaksanakan upacara.

Dalam sambutannya, Danbrigif 24/Bulungan Cakti menyampaikan berdasarkan laporan yang diterimanya, prajurit Satgas Yonif Raider 613/Raja Alam telah dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Bahkan, berhasil memberikan kontribusi positif  bagi terwujudnya stabilitas keamanan di wilayah Papua.

“Selaku Danbrigif 24/Bulungan Cakti, Saya mengucapkan selamat datang dan selamat berkumpul kembali dengan keluarga kalian, kami segenap keluarga besar Brigif-24/Bulungan Cakti dengan bangga dan hormat menerima kembali prajurit Satgas Yonif Raider 613/Raja Alam dari penugasan,” ungkapnya.

“Terima kasih kepada seluruh prajurit Satgas Yonif Raider 613/Raja Alam atas dedikasi dan loyalitas dalam melaksanakan tugas sebagai Satgas Satuan Organik Papua di wilayah Kab. Puncak Jaya, Papua.

Apa yang kalian laksanakan selama kurang lebih 1 tahun menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk kalian semua,” tambahnya.

Apa yang kalian laksanakan selama kurang lebih 1 tahun menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk kalian semua,” tambahnya.

Di mana Satgas ini berangkat sejumlah 450 orang personel dan dapat kembali dengan aman dan lengkap.

Selain itu, Satgas Yonif Raider 613/Raja Alam juga berhasil:

- Melaksanakan tugas pembantuan kepada Pemda dalam upaya menciptakan stabilitas keamanan di wilayah Kab. Puncak Jaya, Papua.

Baca juga: Goliat Tabuni, Bos KKB Papua yang Tembak Tukang Ojek di Puncak Jaya: Pimpin OPM Sejak 2012

- Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

- Menciptakan situasi aman kepada masyarakat Puncak Jaya sehingga pembangunan pemerintahan dapat berjalan dengan baik dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya masyarakat Puncak Jaya

- Menciptakan situasi aman dan kondusif dari gangguan keamanan oleh oknum Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) atau KKB Papua yang ingin mengganggu jalannya pembangunan dan kehidupan masyarakat.

Dalam video juga tampak momen mengharukan saat para prajurit melepas rindu bertemu dengan istri dan anaknya.

Ada juga momen saat mereka sujud syukur secara bersama-sama.

>>>Berikut video selengkpanya

Ilustrasi KKB Papua. Mereka ternyata masih ngotot menuduh TNI-Polri menyerang markasnya di kawasan Alguru, Nduga.
Ilustrasi KKB Papua. Mereka ternyata masih ngotot menuduh TNI-Polri menyerang markasnya di kawasan Alguru, Nduga. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

KKB Papua Puncak Jaya Tembak Tukang Ojek

Sementara itu, KKB Papua wilayah Kabupaten Puncak Jaya kini tampaknya tersulut dengan aksi teror di wilayah lain.

Aksi KKB di wilayah ini sempat mereda sejak bulan Oktober 2021 lalu.

Tak terdengar lagi aksi KKB Papua yang meresahkan masyarakat di sana.

Tapi kini mereka kembali brutal, tak lama setelah KKB Papua di wilayah lain beraksi.

KKB Papua di Kabupaten Puncak Jaya tiba-tiba menembak dua tukang ojek hari ini, Selasa (12/4/2022).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa kamal menuturkan peristiwa tersebut berlangsung di Kampung Lumbuk, Distrik Tingginambut, pukul 10.00 WIT.

"Korban meninggal dunia masih menunggu pihak keluarga apakah diterbangkan kekampung halaman atau dimakamkan di Puncak Jaya," ujar Kamal dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa siang.

Hanya, Kamal takmenyebut siapa komandan KKB yang melakukan penembakan itu.

Baca juga: Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Tiba di Toraja, Tangis Keluarga Pecah hingga Pingsan

Kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap dalang penembakan.

"Pelakunya masih didalami dan perlu dikumpulkan keterangan untuk mengetahui dari kelompok mana yang melakukan kekerasan di Puncak Jaya," kata Kamal.

Kamal mengatakan, KKB menembak kedua korban saat berkendara.

Usai mengantarkan penumpang, keduanya diadang di tengah jalan.

Sebelumnya, aksi KKB Papua juga membabi-buta di Kabupaten Puncak.

Anggota KKB Papua rupanya melakukan balas dendam dengan cara membakar 16 rumah di Distrik Ilaga, Kabupaten puncak setelah salah satu anggotanya, Ali Teu Kogoya tewas.

Terkait kematian Ali Kogoya oleh Satgas Cartenz, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri pun mengingatkan anak buanya.

Peringatan yang disampaikan Irjen Mathius terkait aksi balas dendam yang dilakukan KKB Papua.

Aksi balas dendam tersebut selalu dilakukan KKb Papua ketika ada anggotanya ditangkap atau dotembak mati.

Salah satu bukti di depan mata adalah setelah tewasnya Ali Teu Kogoya di tangan Satgas Cartenz, anggota KKB lainnya langsung membakar rumah warga sipiol di Kampung Kago.

Peristiwa pembakaran terjadi selama dua hari, yakni mulai Selasa (5/4/2022) hingga Rabu (6/4/2022).

Tak cukup di situ, mereka juga berupaya menghalangi petugas yang akan memadamkan rumah warga.

"Kami sudah ingatkan ke personel untuk siaga dan saya minta untuk tidak mudah terpancing karena pasti ada aksi balasan," terang Fakiri di Jayapura, Kamis (7/4/2022) malam.

"Biasanya kalau ada kelompok mereka yang kena tembak atau ditangkap petugas, selalu ada balasan," sambungnya.

Baca juga: Tangis Pecah di Rumah Soleno Lolo Korban Penembakan KKB Papua, Ayah: Apa Salah Anak Kami?

Selain membakar 16 rumah warga, KKB juga menyerang aparat keamanan hingga bakutembak pecah selama dua jam.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakiri menyakini, aksi tersebut merupakan serangan balasan.

Aparat yang hendak memadamkan api justru diadang dan diserang ketika menuju ke lokasi pembakaran.

"Jadi saat personel mau ke lokasi mereka diadang KKB dan akhirnya kontak senjata selama dua jam. Jadi untuk rumah-rumah yang terbakar terlambat penanganan," kata Fakiri.

Akibatnya, warga ketakutan dan mengungsi ke Polres Puncak serta di bangunan-bangunan milik Pemkab Puncak. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Sebelumnya, Ali Teu Kogoya tewas ditembak personal Satgas Damai Cartenz pada Minggu (3/4/2022).

Ali Kogoya yang saat kejadian membawa sebuah pistol, diketahui merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen yang biasa beraksi di sekitar Distrik Ilaga.

Beberapa hari berselang dari kematian Ali Kogoya, KKB membakar rumah-rumah warga dan terlibat kontak senjata dengan aparat. (*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 12 Bulan Hadapi KKB Papua di Puncak Jaya, Pasukan Yonif Raider 613/Raja Alam Pulang, Ada Momen Haru

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved