Pemkab Jayapura
Menteri Nadiem Sebut Test Kelulusan Bukan Sebagai Hukuman Tetapi Bahan Refleksi Guru dan Murid
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim mengatakan siswa tidak perlu khawatir dengan tes kelulusan
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan siswa tidak perlu khawatir dengan tes kelulusan, assement nasional tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus mendorong siswa untuk belajar.
Hal itu disampaikan pada pidatonya yang dibacakan oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di Lapangan Kantor Bupati Jayapura, Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat 13/5/2022).
Baca juga: Pasangan DOAMU Siap Maju di Pilkada 2024 Papua Barat
"Hari ini adalah bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dalam rasa takut dan tidak untuk mencoba, kota tidak hanya melewati dan juga berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan, " kata Bupati Mathius.
Masih dalam pidato Bupati Mathius menyebut ditengah hantaman ombak yang sangat besar,kata dia, terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar dimana pada tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.
Baca juga: Memorable Lebaran Bersama Honda Jayapura Beri Bingkisan Kepada 6 Konsumen Terpilih
Kurikulum merdeka berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.
Pada kurikulum merdeka sudah diterapkan lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia, hal itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih baik menyenangkan dan memerdekakan.
Ia mengatakan semangat bersama juga sudah didengar dari seniman dan pelaku budaya, hingga sekarang mulai bangkit, berkarya, dengan lebih merdeka itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia.
Baca juga: Intip Cap Tangan Merah Berdarah di Kokas, Jejak Kehidupan Manusia Pra Sejarah
Dampaknya sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi agar terus menggerakkan kemajuan kebudayaan.
Semua perubahan positif ini, tidak hanya dirasakan oleh para guru orang tua dan murid di Indonesia tetapi juga digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui Presiden Republik Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi G20.
Baca juga: Peringati Hardiknas, Kadis Pendidikan Kabupaten Jayapura Upayakan Sekolah Satu Atap
Tahun ini dibuktikan bahwa tidak lagi hanya menjadi pengikut tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia
"Para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia yang saya banggakan langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat, namun kita belum sampai di garis akhir maka tidak ada alasan untuk berhenti bergerak ke depan, Selamat Hari Pendidikan,"tambah dia. (*)