Pemkab Jayapura
Produksi Kakao di Kabupaten Jayapura Terus Menurun, Ini yang Dilakukan Disbunak
Disbunak Kabupaten Jayapura melakukan beberapa cara yakni rehabilitasi, intensifikasi dan implementasi untuk mengatasibudidaya dan produksi kakao
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Jayapura melakukan beberapa cara yakni rehabilitasi, intensifikasi dan implementasi untuk mengatasi budidaya dan produksi kakao
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, Sambodo Samiyana kepada awak media di Sentani, Sabtu (14/5/2022).
Baca juga: Ternyata Ada Sosok Eduard Ivakdalam di Balik Kepindahan Ricky Cawor ke Persija
"Cara itu dilakukan karena sejak 2010 produksi kakao terus menurun lantaran disebabkan kurang perhatian dari petani dan juga terjadi ketuaan terhadap tanaman tersebut,"kata Sambodo.
Dia mengatakan, tahap-tahapan itu adalah proses awal yang mereka lakukan.
Baca juga: BPS Sebut Nilai Tukar Petani di Papua pada April 2022 Turun 0,41 Persen
"Untuk tahap rehabilitasi, ini dilakukan kepada tanaman kakao yang sudah menua agar dapat menghasilkan bibit baru, dan dilanjutkan dengan proses keremajaan,"ujarnya.
Setelah itu, kata dia, untuk proses intensifikasi dilakukan pada tanaman yang tidak terawat.
"Ini adalah bentuk upaya kita untuk meningkatkan produktivitas kakao per tahun,"katanya.
Baca juga: Pemprov Papua Dorong GAKESLAB Papua Rutin Lakukan Pemutakhiran Alkes dan Laboratorium
Hal tersebut dilakukan lantaran, menurutnya, penghasilan biji kakao setiap tahunnya di Kabupaten Jayapura masih cukup rendah.
"Selama ini boleh dibilang proses penjualan dari masyarakat masih rendah, contohnya kalau untuk biji coklat kering hanya bisa 100 hingga 200 ton per tahunnya,"katanya.
"Tetapi untuk yang basah sekitar 100 ton per tahunnya. Biji basah lebih tinggi karena rata-rata masyarakat lebih senang menjual biji yang basah, walau harganya rendah,"ujarnya.
Baca juga: Ratusan Pengunjung Taman Mandala Merauke Kagum Tarian Pangkur Sagu di Pentas Budaya Maluku
Oleh karena itu, kata dia, untuk meningkatkan kualitas hasil biji kakao, pihaknya terus berupaya membentuk implementasi dan pengeringan, agar produk dari buah kakao memiliki kualitas.
"Kebetulan kami telah bertemu dengan tamu dari Rikolfo, mereka ini akan mencoba untuk mengambil sampel buah kakao kita untuk di uji, dan membantu untuk memperbaiki kualitas tersebut,"katanya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Juga Terungkap, Kompolnas Ungkap Kendalanya
Kalau berbicara tentang industri, tambah dia, perlu melibatkan berbagai pihak, agar dapat menciptakan beragam produk.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/kadisbunak.jpg)