ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kesehatan

WASPADA Penyakit Cacar Monyet, Ini Gejala yang Harus Anda Ketahui

Virus langka kembali terdeteksi pada sejumlah negara di dunia. Cacar monyet namanya, atau disebut monkeypox. Anda harus tahu gejalanya..

Tribun-Papua.com/Istimewa
Gejala cacar monyet adalah ruam yang dimulai pada wajah dan menyebar ke tubuh.(GETTY IMAGES via BBC INDONESIA) 

TRIBUN-PAPUA.COM - Virus langka kembali terdeteksi pada sejumlah negara di dunia. Cacar monyet namanya, atau disebut monkeypox.

Meskipun disebut cacar monyet, virus ini bukan berasal dari monyet atau primata lainnya.

Penyakit ini disebut cacar monyet karena virus penyebabnya pertama kali ditemukan menyerang monyet yang dipelihara untuk penelitian pada 1958.

Dilansir dari laman WHO melalui KOMPAS.com, cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan virus monkeypox, bagian dari genus Orthopoxvirus.

Baca juga: Cara Penularan Penyakit Monkeypox atau Cacar Monyet dan 2 Fase Gejalanya

Cacar monyet adalah salah satu jenis zoonosis, yakni penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit cacar monyet dilaporkan telah menyebar ke 12 negara, yakni:

1. Australia

2. Belgia

3. Kanada

4. Perancis

5. Jerman

6. Italia

7. Belanda

8. Portugal

9. Spanyol

10. Swedia

11. Inggris

12. Amerika Serikat

Dari 12 negara tersebut, 92 kasus telah terkonfirmasi, sedangkan 28 kasus lainnya masih berstatus dugaan.

WHO mengatakan, negara-negara yang melaporkan kasus cacar monyet tidak berstatus endemik.

Adapun sejumlah negara endemik virus cacar monyet, yakni Benin, Kamerun, Afrika Tengah, Kongo, Gabon, Ghana, Ibory Coast, Liberia, Nigeria, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.

Baca juga: Isu Hoax Kesehatan Gubernur dan Maju Pilgub 2024, Elpius Hugi : Pihak Berwenang Segera Hentikan

Asal muasal cacar monyet

Nama cacar monyet berasal dari penemuan awal virus penyebabnya, yakni virus monkeypox yang ditemukan di hewan monyet pada 1958 di laboratorium Denmark.

Meski begitu, sejarah penemuan virus monkeypox itu masih belum pasti.

Masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi reservoir yang tepat dan cara sirkulasi virus dapat bertahan di alam.

Cara penularan virus cacar monyet

Virus cacar monyet berasal dari gen orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae.

Virus ini bersifat zoonosis atau menular dari hewan ke manusia.

Kasus infeksi pertama yang dialami manusia teridentifikasi pertama kali dari seorang anak di Kongo pada 1970.

Virus ini berpindah dari satu orang ke orang lainnya saat terjadi kontak erat, hampir mirip dengan virus pada umumnya, termasuk virus Corona penyebab Covid-19.

Media penularan bisa melalui lesi, cairan tubuh, droplet, maupun kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi, misalnya sprei tempat tidur.

Selain itu, virus cacar monyet juga bisa menular dari daging hewan yang terinfeksi yang dikonsumsi namun belum dimasak secara sempurna.

Baca juga: 4 Khasiat Cengkeh bagi Kesehatan, Bisa Membantu Mengendalikan Gula Darah

Gejala cacar monyet atau monkeypox

Orang yang terinfeksi virus cacar monyet akan menunjukkan kondisi kulit yang penuh dengan ruam akut.

Selain itu, sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Senin (23/5/2022), berikut ini gejala lain penyakit cacar monyet:

- Sakit kepala

- Demam tinggi di atas 48,5 derajat Celcius

- Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)

- Mialgia (nyeri otot dan tubuh)

- Sakit punggung

- Asthenia (sangat lemah)

Masa inkubasi dan infeksi Pada umumnya, masa inkubasi virus monkeypox sekira 6-13 hari, namun bisa juga dalam rentang waktu yang lebih lama, yakni 5-21 hari.

Orang yang terinfeksi cacar monyet biasanya bisa sembuh.

Akan tetapi, bagi beberapa kondisi, infeksi virus ini bisa menciptakan keparahan dan membutuhkan penanganan medis yang tepat.

Adapun kelompok yang dimaksud yakni anak-anak, perempuan hamil, atau orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang berkaitan dengan kekebalan tubuh.

Secara umum ada dua clade virus monkeypox, yakni clade Afrika Barat dan clade Kongo Basin.

Infeksi yang disebabkan oleh clade Afrika Barat disebut lebih ringan daripada infeksi oleh clade Kongo Basin.

Kematian pada kasus monkeypox yang disebabkan oleh clade Afrika Barat sebesar 3,6 persen, sedangkan kematian akibat clade Kongo Basin relatif jauh lebih tinggi, yakni 10,6 persen. (*)

(Penulis: Luthfia Ayu Azanella | Editor: Rizal Setyo Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala Penyakit Cacar Monyet yang Harus Diwaspadai Menurut WHO",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved