Pemilu 2024
Dipermalukan Kader Partai soal Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Malah Santai Respon Sosok Ini
Trimedya menyebut Ganjar selama menjabat Gubernur Jawa Tengah kebanyakan sibuk bermedia sosial dan kunjungan 'pencitraan' ke luar daerah.
TRIBUN-PAPUA.COM - Kader PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, mempermalukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan rekannya sendiri di partai.
Trimedya menyebut Ganjar selama menjabat Gubernur Jawa Tengah kebanyakan sibuk bermedia sosial dan kunjungan 'pencitraan' ke luar daerah.
Ia lalu menyebut Ganjar Pranowo ‘kemlinthi' karena terlalu bernafsu untuk maju menjadi calon presiden pada 2024.
Sindiran tersebut pun ditanggapi Ganjar Pranowo secara santai.
Baca juga: Dianggap Berbahaya di Pilpres 2024, Sosok Ini Bakal Dilengserkan Sebelum Tahta Jokowi Berakhir?
Sebagai rekan satu partai, Trimedya mengatakan Ganjar seharusnya sabar dulu dan fokus menjalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng.
Termasuk berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kabupaten dan kota.
Lantas, Ganjar menganggap kritikan Trimedya Panjaitan sebagai vitamin dan masukan untuk mengoreksi diri.
“Dia sahabat saya kok, kritiknya menurut saya bagian dari cara dia mengingatkan seorang kawan, menjadi koreksi kita untuk kita perbaiki,” kata Ganjar, melansir Kompas.com, Kamis (2/6/2022).
Ganjar menegaskan, dirinya menghormati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif dalam menentukan sosok calon presiden pada Pilpres 2024.
“Ya tetap menghormatilah,” kata Ganjar.
Ganjar lebih lanjut menyampaikan yang berhak menentukan capres dari PDIP pada Pilpres 2024 adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Capres PDIP itu sudah jelas, itu urusannya Ketum, urusannya Bu Megawati, lha saya tak nyambut gawe ngurusi rob, tak nyambut gawe ngurusi minyak goreng,” ujarnya.
Baca juga: Elite PDIP Ini Sebut Gubernur Jateng Kebanyakan Main Medsos, Siasat Partai Lengserkan Ganjar?
Sebelumnya, politisi PDI-P Trimedya Panjaitan tiba-tiba saja menyoroti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dinilai memiliki langkah ambisius untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Trimedia mempertanyakan kinerja rekannya sesama kader PDI-P itu selama menjabat gubernur.
"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Anggota DPR dari Fraksi PDI-P itu kemudian membandingkan kinerja Ganjar dengan Ketua DPR Puan Maharani.
Adapun Puan juga merupakan politisi PDI-P yang menjabat Ketua DPP.
Menurut Trimedya, rekam jejak Puan Maharani jelas mulai dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR ketika era oposisi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dia menilai Puan berhasil mengorganisir anggota saat pemerintahan SBY.
Dari situ, Puan melanjutkan langkahnya menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Selain itu juga diklaim berhasil mengoordinasikan 7 Kementerian dan memiliki kinerja yang baik.
Lanjut Trimedya, ketika menjadi Ketua DPR, Puan bisa memimpin di tengah kader-kader terbaik partai politik di level pimpinan.
"Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR kemudian sebagai gubernur selesaikan Wadas itu. Selesaikan rob itu, berapa jalan yang terbangun kemudian sekarang diramaikan kemiskinan di Jateng malah naik tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan,” tegas Trimedya.
Sebagai informasi, dilihat Kompas.com, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, tercatat kenaikan garis kemiskinan di provinsi itu selama periode 2019-2021.
Jumlah penduduk miskin di Jateng meningkat tiap tahunnya. Pada 2019 jumlahnya 3.743,23 jiwa. Kemudian 2020 3.989,90 dan 2021 menjadi 4.109,75 orang.
Baca juga: Bukan Kader Parpol, Figur Ini Justru Dinilai Bisa Lengserkan Prabowo hingga Ganjar di Pilpres 2024
Bagi Trimedya, langkah Ganjar yang bermanuver untuk Pilpres 2024 sudah kelewat batas.
Bahkan, dirinya menilai Ganjar kemlinthi atau dalam istilah orang Jawa bisa disebut sombong dan congkak.
“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab kota, itu baru,” ujar Trimedya.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR ini melihat langkah Ganjar terlalu menampilkan syahwat politiknya.
Hal ini tampak dari safarinya ke berbagai wilayah di Indonesia beberapa waktu belakangan.
Ia menyebutkan, Ganjar aktif keliling Indonesia mulai dari Sumatera Utara hingga Makassar, Sulawesi Selatan.
“Ini kan kelihatan main semua, ke mana-mana semua jalan. Ke Medan ke Makassar, ya kita ketawa-ketawa saja pada saat PON Papua ada yang teriak Ganjar... ganjar... siapa orang Papua yang tahu Ganjar, kelihatan benar by design (sudah diatur) apalagi orang yang mengerti politik,” ungkap legislator dapil Sumut II ini.
Trimedya menekankan, seharusnya Ganjar sebagai salah satu kader yang tergolong lama memahami karakter PDI-P dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Namun, bagi Trimedya, Ganjar terkesan tidak menghargai Megawati dengan manuver-manuver pilpres yang dilakukannya.
Pernyataan Trimedya semakin menambah kesan adanya kerenggangan di internal PDI-P terkait Pilpres. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul 'Ditelanjangi' hingga Ditertawai Teman Satu Partai, Ganjar Pranowo Santai: Menjadi Koreksi,