ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Barat Terkini

Waduh, Hajatan W20 di Papua Barat Tak Menyentuh Masyarakat, Mama Papua: Hanya Kepentingan Elite

Hajatan besar Side Event Women 20 (W20) di Papua Barat dinilai tidak tepat sasaran dan mengabaikan suara Mama-mama (perempuan) Papua.

Tribun-Papua.com/Kompas.com
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw saat membuka Side Event W20. (Adlu Raharusun ) 

TRIBUN-PAPUA.COM, MANOKWARI - Hajatan besar Side Event Women 20 (W20) di Papua Barat dinilai tidak tepat sasaran dan mengabaikan suara Mama-mama (perempuan) Papua di seluruh pelosok wilayah ini.

Hal ini sangat disayangkan warga setempat.

Mengingat, peserta iven W20 di Manokwari rata-rata berasal dari kalangan menengah ke atas.

Kebanyakan dari peserta juga berdomisili di Manokwari.

Hal ini diungkapkan Ketua Lembaga Adat Perempuan Papua (LAPEPA) Papua Barat Adolina Kondologit (62), Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Oknum Polisi Mabuk Berat, Mobil Polda Papua Barat Masuk Parit

"Kegiatan ini hanya berada di ibukota provinsi, dan yang ikut adalah perwakilan perempuan di Manokwari," ujar Adolina, kepada TribunPapuaBarat.com, Kamis.

Ia mengaku, pembahasan di event W20 rata-rata tidak mengangkat kondisi ril perempuan di kampung-kampung.

"Dari 13 daerah di Papua Barat, banyak persoalan dan kendala yang sedang di hadapi oleh perempuan kampung dibalik gunung serta lembah, namun tidak disentuh di W20," tuturnya.

Adolina menuturkan, perempuan di kampung-kampung punya banyak keterampilan dan lainnya, yang wajib disuarakan di event W20.

"Kegiatan ini jangan hanya turun ke Manokwari dan masuk di hotel, namun harus hadirkan Mama-mama Papua untuk menyaksikan langsung keluh-kesah mereka," kata Adolina.

Ia menilai, seolah-olah event ini hanya membuang-buang uang negara, karena tidak melibatkan Mama-mama Papua.

Baca juga: Manokwari Jadi Tuan Rumah W20, Rosaline Rumaseuw: Momen Bersejarah untuk Papua Barat

"Kita selama ini hanya kumpul kebo di dalam hotel saat event W20, namun tidak betul-betul serius suarakan hak perempuan di kampung-kampung," tegasnya.

Adolina berharap, sejak awal event W20 hingga G20 harus benar-benar datang untuk kesejahteraan perempuan di pelosok Papua Barat.

"Jangan hanya sebatas event seremonial dan tidak diperjuangkan di forum internasional yakni G20," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan seorang Mama Papua di Manokwari Adonia Kubiari (53).

Kondisi Mama-mama Papua yang berjualan pinang di depan jalan Yos Sudarso, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Kamis (9/6/2022).
Kondisi Mama-mama Papua yang berjualan pinang di depan jalan Yos Sudarso, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Kamis (9/6/2022). (Tribun-Papua.com/Safwan A Raharusun)
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved