KTT G20
Presidensi G20, Kemkominfo Tekankan Pentingnya Strategi Komunikasi yang Tepat Sasaran
Bimtek ini dilaksanakan sebagai wahana peningkatan kapasitas SDM bidang komunikasi publik baik di Pemerintah daerah maupun kementerian/lembaga
Selain itu, riset dan analisa komunikasi yang kerap dianggap sesuatu yang sulit dilaksanakan.
Padahal riset di sini maksudnya applied research bukan academic research, riset yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat dilakukan sendiri.
Selanjutnya pengembangan strategi komunikasi juga harus lebih Smarter.
Pesan yang berakar pada tujuan perusahaan dan khalayak sasar serta aktivitas yang lebih terstruktur dengan paid, earned, shared, owned (PESO) yang mengukur dampak dari sosialisasi/kampanye yang telah dilakukan. Pengukuran berbasis output, outtakes, outcome dan impact serta memahami Barcelona Principles 3.0.
Dalam kesempatan itu Fardila menyampaikan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) yang menyebut kompetensi Humas Indonesia perlu dikembangkan.
Dalam rekomendasi tersebut menyatakan jika Humas Indonesia perlu membangun strategi berbasiskan goals perusahaan atau institusi, serta harus memiliki networking secara luas.
Humas Indonesia juga harus memiliki proactive mindset dengan transformasi digital secara digital secara maksimal, inovatif, dan kolaboratif dengan pemangku kepentingan.
Humas Indonesia menggunakan paradigma baru dalam melaksanakan perannya seperti memahami riset, data dan analytic dalam situasi apapun.
Fardila juga menjelaskan terdapat lima kapabilitas yang harus dimiliki oleh praktisi kehumasan, antara lain kemampuan membuat planning, campaign, melakukan crisis communication, evaluasi dan pengukuran, dan social capital atau networking. (*)