Prediksi Sri Mulyani Tak Tertarik Jadi Cawapres Cak Imin, Pengamat Singgung Kemampuan sebagai Menkeu
Menkeu Sri Mulyani dinilai tak akan tertarik dengan ajakan Cak Imin untuk mendampinginya menjadi menjadi cawapres.
Ia juga mengungkapkan bahwa pembentukan koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum final.
“Dengan PKS penjajakan menuju ya istilahnya kalau di perkawinan ‘lamaran’, soal jadi atau tidak nanti kita lihat,” imbuhnya.
Cak Imin Dinilai Tak Punya Nilai Jual Tinggi untuk Jadi Capres

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai sosok Cak Imin tak menarik untuk didukung sebagai capres oleh partai politik (parpol) lain.
“Perjuangan Cak Imin untuk menjadi kandidat capres potensial sangat berat karena pasar politik Tanah Air tidak melihat nilai jual politik yang tinggi darinya,” ujar Ari pada Kompas.com, Senin (13/6/2022).
“Sehingga wajar jika partai politik selain PKB tidak menjadikan Cak Imin sebagai sosok yang seksi di pentas politik nasional,” tutur dia.
Baca juga: Pengamat: PKB dalam Posisi Rumit setelah KIB Terbentuk, Sulit Bikin Poros Sendiri
Ia mengungkapkan dua faktor yang mendasari pernyataannya itu. Pertama, rendahnya elektabilitas Cak Imin dibanding figur kandidat capres lainnya.
Berdasarkan jajak pendapat lembaga survei Poltracking Indonesia yang dirilis Kamis (9/6/2022) elektabilitas Cak Imin berada di peringkat 12 dengan simulasi 18 nama figur capres.
Ia hanya memperoleh elektabilitas sebesar 0,6 persen.
“Papan atas (elektabilitas) capres dan calon wakil presiden (cawapres) dari hasil survei berbagai lembaga hampir semua menempatkan Cak Imin di luar 5 besar dari nama-nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono,” ungkapnya.
Kedua, Cak Imin belum pernah menjabat sebagai kepala daerah.
Baca juga: Cak Imin Mau Gabung KIB Asal Diusung Jadi Capres, PPP: Nanti Dimusyawarahkan
Dalam pandangan Ari, masyarakat kerap menjatuhkan pilihan pada figur yang punya rekam jejak sebagai kepala daerah karena bisa dirunut jejak kepemimpinannya.
“Cak Imin memang politisi yang teruji karena langganan Senayan, tetapi dia belum pernah menjabat sebagai bupati dan gubernur,” katanya.
Hal itu pula yang mendasari tingginya elektabilitas Ganjar dan Anies. Pun, keberhasilan Presiden Joko Widodo.
“Terpilihnya Jokowi menjadi Presiden tidak terlepas dengan ingatan publik akan kesuksesannya memimpin Solo dan DKI Jakarta. Demikian juga halnya dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sri Mulyani Diprediksi Tak Tertarik Ajakan Cak Imin untuk Jadi Cawapresnya dan "Perjuangan Cak Imin Jadi Capres Berat, Pasar Politik Tanah Air Tak Lihat Ada Nilai Jualnya.."