ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Prediksi Sri Mulyani Tak Tertarik Jadi Cawapres Cak Imin, Pengamat Singgung Kemampuan sebagai Menkeu

Menkeu Sri Mulyani dinilai tak akan tertarik dengan ajakan Cak Imin untuk mendampinginya menjadi menjadi cawapres.

Instagram/smindrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani - Menkeu Sri Mulyani dinilai tak akan tertarik dengan ajakan Cak Imin untuk mendampinginya menjadi menjadi cawapres. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin beberapa waktu lalu mengaku melirik Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk mendampinginya menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Cak Imin sendiri diketahui telah menyatakan keinginannya maju sebagai calon presiden (capres)  di Pilpres 2024.

Kendati demikian, Sri Mulyani dinilai tak akan tertarik dengan ajakan Cak Imin.

Prediksi itu disampaikan oleh Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi.

Ia menilai Sri Mulyani tak akan tertarik karena Cak Imin tak diminati sebagai capres.

Baca juga: Lirik Menkeu Sri Mulyani untuk Jadi Cawapres Mendampinginya, Cak Imin Ungkap Alasannya

“Dari sisi partai, PKB memang perahu yang besar tetapi dari sisi personal harus diakui Cak Imin masih susah dijajakan di pasar politik kita,” sebut Ari pada Kompas.com, Senin (13/6/2022).

Ari mengatakan, sebagai seorang profesional, Sri Mulyani pasti memperhitungkan berbagai tawaran politik yang diberikan padanya.

Sri Mulyani disebutnya tak bakal gegabah untuk sekedar mengiyakan berbagai tawaran itu.

“Kalkulasi politik dan insting politiknya pasti berjalan. Sri Mulyani paham menjadi capres dan cawapres membutuhkan akses kapital (modal) yang besar selain (kekuatan) politik,” kata dia.

Di sisi lain, lanjut Ari, kemampuan Sri Mulyani di bidang keuangan bakal membuatnya tetap diperhitungkan di pemerintahan mana pun.

Baca juga: Cak Imin Disebut Tak Punya Nilai Jual Tinggi untuk Diusung Jadi Capres, Ini 2 Faktor Penyebabnya

“Sri Mulyani di era siapapun akan tetap terpakai karena kemampuannya tanpa perlu harus menerima dipinang oleh partai,” ucapnya.

Sebelumnya, Cak Imin mengatakan ketertarikannya untuk mengajak Sri Mulyani sebagai kandidat cawapres.

Namun, ia mengaku belum berkomunikasi dengan Sri Mulyani terkait wacana tersebut.

“Belum, belum, dalam waktu dekat, kita pasarkan dulu kepada partai-partai, kepada masyarakat, baru nanti kita bicara,” paparnya ditemui di Alun-Alun Kota Tangerang, Minggu (12/6/2022).

Selain itu Cak Imin mengklaim terus berkomunikasi dengan berbagai parpol untuk mempromosikan dirinya sebagai capres.

Baca juga: Sebut Koalisi PKB-PKS Belum Pasti, Cak Imin: Masih Proses Penjajakan, Belum Ada Keputusan Final

Ia juga mengungkapkan bahwa pembentukan koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum final.

“Dengan PKS penjajakan menuju ya istilahnya kalau di perkawinan ‘lamaran’, soal jadi atau tidak nanti kita lihat,” imbuhnya.

Cak Imin Dinilai Tak Punya Nilai Jual Tinggi untuk Jadi Capres

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (tengah).
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (tengah). (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai sosok Cak Imin tak menarik untuk didukung sebagai capres oleh partai politik (parpol) lain.

“Perjuangan Cak Imin untuk menjadi kandidat capres potensial sangat berat karena pasar politik Tanah Air tidak melihat nilai jual politik yang tinggi darinya,” ujar Ari pada Kompas.com, Senin (13/6/2022).

“Sehingga wajar jika partai politik selain PKB tidak menjadikan Cak Imin sebagai sosok yang seksi di pentas politik nasional,” tutur dia.

Baca juga: Pengamat: PKB dalam Posisi Rumit setelah KIB Terbentuk, Sulit Bikin Poros Sendiri

Ia mengungkapkan dua faktor yang mendasari pernyataannya itu. Pertama, rendahnya elektabilitas Cak Imin dibanding figur kandidat capres lainnya.

Berdasarkan jajak pendapat lembaga survei Poltracking Indonesia yang dirilis Kamis (9/6/2022) elektabilitas Cak Imin berada di peringkat 12 dengan simulasi 18 nama figur capres.

Ia hanya memperoleh elektabilitas sebesar 0,6 persen.

“Papan atas (elektabilitas) capres dan calon wakil presiden (cawapres) dari hasil survei berbagai lembaga hampir semua menempatkan Cak Imin di luar 5 besar dari nama-nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono,” ungkapnya.

Kedua, Cak Imin belum pernah menjabat sebagai kepala daerah.

Baca juga: Cak Imin Mau Gabung KIB Asal Diusung Jadi Capres, PPP: Nanti Dimusyawarahkan

Dalam pandangan Ari, masyarakat kerap menjatuhkan pilihan pada figur yang punya rekam jejak sebagai kepala daerah karena bisa dirunut jejak kepemimpinannya.

“Cak Imin memang politisi yang teruji karena langganan Senayan, tetapi dia belum pernah menjabat sebagai bupati dan gubernur,” katanya.

Hal itu pula yang mendasari tingginya elektabilitas Ganjar dan Anies. Pun, keberhasilan Presiden Joko Widodo.

“Terpilihnya Jokowi menjadi Presiden tidak terlepas dengan ingatan publik akan kesuksesannya memimpin Solo dan DKI Jakarta. Demikian juga halnya dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sri Mulyani Diprediksi Tak Tertarik Ajakan Cak Imin untuk Jadi Cawapresnya dan "Perjuangan Cak Imin Jadi Capres Berat, Pasar Politik Tanah Air Tak Lihat Ada Nilai Jualnya.."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved