ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemekaran Papua

Ini Kekhawatiran KNPI Papua Soal Pro Kontra DOB Berujung Perpecahan OAP: Harus Duduk Bersama

Dampak pro dan kontra soal DOB ini sangat meluas dan memimbulkan perpecahan antar sesama Orang Asli Papua

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua
TOLAK DOB - Suasana aksi unjuk rasa sekelompok pemuda Papua yang menolak rencana pemerintah melakukan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Kota Jayapura, Provinsi Papua beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pro dan kontra menyikapi rencana pemerintah pusat yang akan melakukan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) terus terjadi di masyarakat Papua. Tragisnya, perbedaan pendapat juga diperlihatkan sesama Orang Asli Papua (OAP).

Bicara Soal DOB, Pendeta Dora: Hasilkan Perpecahan bagi Orang Papua!

Menanggapi dinamika yang kian meruncing terkait DOB di Papua, pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua menyarankan agar sesama OAP yang mendukung maupun tidak mendukung rencana DOB Papua harus duduk bersama.

"Dampak pro dan kontra soal DOB ini sangat meluas dan memimbulkan perpecahan antar sesama Orang Asli Papua," kata Ketua KNPI Papua, Benyamin Gurik kepada Tribun-Papua.com,Rabu (15/6/2022) di Jayapura.

Pembentukan DOB, Tokoh Pemuda Ini Ajak Generasi Muda Siapkan Diri Terima Pemekaran

Lebih lanjut Benyamin mengatakan, sebagai organisasi kepemudaan yang berada di Tanah Papua, KNPI melihat dan merasakan dampak dari pro dan kontra soal DOB telah menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat Papua sendiri.

"Hal ini perlu dilihat secara serius. Para tokoh yang ada di Papua, ayolah duduk bersama membahas persoalan ini dan jangan egois,” pintanya.

Kelompok Pemuda Ini Minta Elite Politik Papua Berhenti Paksa Rakyat Menerima DOB

Menurut Benyamin, pihaknya bukan hadir untuk membangun polemik antara pro dan kontra. Tetapi melihat perpecahan yang terjadi di antara masyarakat soal dukung-mendukung DOB ini memimbulkan perpecahan.

"Polemik DOB ini sudah semakin marak, sehingga kami berharap agar pemerintah, masyarakat, MRP, kepala daerah, tokoh adat, tokoh perempuan dan gereja duduk bersama membicarakan ini," katanya.

Alasan 5 Wilayah Adat di Papua Sepakat Mendukung Pemekaran: DOB Itu Rahmat yang Harus Disyukuri

Lebih lanjut, kata Gurik,hari ini ia melihat perpecahan di tingkatan masyarakat terjadi begitu luas.

"Perpecahan ini membuat orang Papua sedang bermasalah, sehingga kami merasa perlu diskusi yang melibatkan pihak yang pro dan kontra dengan pemuda dan semua pihak," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved