ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

4 Peringatan Megawati di Rakernas II PDIP, Ancam Pecat Kader jika Tak Patuh

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sejumlah peringatan kepada para kadernya dalam Rakernas II PDIP.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat sambutan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6/2022). Megawati memberikan sejumlah peringatan kepada para kadernya dalam Rakernas II PDIP. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sejumlah peringatan kepada para kadernya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

Megawati mengaku tak segan-segan memecat kader PDIP yang tak mengikuti arahannya.

Dalam sambutannya, Megawati menyebutkan empat peringatan untuk para kadernya.

Dilansir dari Tribunnews.com, berikut ulasannya:

DPP PDIP menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Tahun 2021 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada 21 - 23 Juni 2022. Saat memberikan sambutan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ingatkan kader partai yang melakukan manuver politik
DPP PDIP menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Tahun 2021 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada 21 - 23 Juni 2022. Saat memberikan sambutan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ingatkan kader partai yang melakukan manuver politik (Capture Youtube Tribunnews.com)

1. Minta Kader Tak Lakukan Manuver Politik

Megawati meminta seluruh jajaran partainya tidak melakukan manuver politik untuk Pilpres 2024.

Ia mengancam pecat kader PDIP yang melakukannya.

Baca juga: Ucapan Terima Kasih Jokowi untuk Kejutan Ultah dan Pujian ke Megawati yang Buat Ketum PDIP Tersipu

"Kalian siapa yang berbuat manuver keluar! Karena apa? Tidak ada dalam PDIP itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki melakukan manuver," kata Megawati.

Megawati juga mengingatkan, bahwa dalam keputusan Kongres V PDIP, Ketua Umum partai memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDIP.

"Ingat lho! Lebih baik keluar deh, daripada saya pecat," ucapnya.

2. Minta Tak Terpengaruh Hasil Survei

Ia juga meminta kader partai tak terpengaruh terhadap hasil survei nasional.

Terutama, survei yang kerap menunjukkan tingkat elektabilitas PDIP tertinggi di antara partai lainnya. 

Megawati menyebut, PDIP tak boleh berpegangan pada hasil survei.

Pasalnya, ia menilai bahwa yang bergerak bukan hasil survei, melainkan seluruh jajaran kader partai. 

Untuk itu, Megawati meminta seluruh kader PDIP untuk introspeksi diri terkait tujuan awal masuk partai. 

Karena, jika ada yang masuk partai hanya ingin merasa di zona nyaman, Megawati meminta kader tersebut untuk mundur saja.

"Tidak ada gunanya, karena saya membentuk partai ini adalah kita bisa mengorganisir kekuatan rakyat menjadi solid. Bersama kita untuk maju ke depan bagi Indonesia raya. Jadi kalau ada yang tidak setuju silakan mundur," tegas Megawati.

Baca juga: PDI Perjuangan Disebut Partai Sombong, Megawati: Saya Tidak Pernah Menjelekkan Partai Manapun!

3. Tak Bicara soal Koalisi

Megawati kembali memperingatkan kadernya untuk tidak berbicara soal koalisi.

Menurutnya, kader yang bicara soal koalisi dianggap tak paham sistem tata negara.

Ia mengucapkan kata out dengan nada tegas bagi kader yang masih bicara soal koalisi.

"Kalau masih ada yang ngomong di PDI Perjuangan urusan koalisi-koalisi, out! Berarti enggak ngerti sistem ketatanegaraan kita," tegas Megawati.

Presiden kelima RI ini juga mengingatkan bahwa, tidak ada sebutan koalisi di Indonesia.

Pasalnya, kata Megawati, sistem tata negara telah mengatur soal sistem presidensial dan bukan parlementer.

Ia menilai, bahwa akan lebih cocok penyebutan kerja sama politik dibandingkan koalisi.

"Kita sistemnya adalah presidensial bukan sistem parlementer. Akibatnya kan saya suka bingung lho bapak Presiden (Jokowi) kok bilang Koalisi koalisi koalisi, tidak ada, tidak ada. Kalau kerja sama yes," kata Megawati.

Baca juga: Dibilang Partai Sandal Jepit, Megawati Soekarnoputri: Saya Bangga Berada di Sini!

4. Ingatkan Perempuan Sejajar dengan Laki-laki

Putri Presiden ke-1 RI Soekarno itu juga meminta seluruh kadernya untuk tetap menghormati dan menilai perempuan sejajar dengan kaum laki-laki. 

"Jadi siapa pengikut PDI Perjuangan? Kalau tidak sejajar dengan kaum perempuan, out! Nah gitu. Ayo, yang perempuan tepok tangan meriah," kata Megawati bersemangat.

Lebih lanjut, Presiden kelima RI ini juga mengungkapkan keheranannya karena hingga kini masih banyak perempuan yang belum terlibat aktif. 

Padahal, saat ini sudah pada zaman yang demokrasi bebas aktif. 

"Bagian dari kontemplasi saya, sering berpikir, kenapa ya kita sudah merdeka, berdaulat, bebas dan aktif. Tapi kaum perempuannya kok masih disuruh ndeleng (melihat) terus," ungkap Megawati. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati: Ada Kader PDIP yang Main Dua Kaki, Keluar atau Saya Pecat!; Minta Kader Tak Berpegangan Hasil Survei, Megawati: Kalau Ada yang Tidak Setuju Silakan Mundur; Megawati di Rakernas II PDIP Beri Peringatan Tegas Kadernya: Kalau Ada Koalisi di PDIP, Out!; Megawati Ingatkan Kader PDIP: Kalau Tidak Sejajar dengan Kaum Perempuan, Out!

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved