ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

3 Anak Disekap Orangtua di Dalam Rumah hingga Lemas dan Pucat, Ini Pengakuan sang Ibu

Orangtua mengurung tiga anak perempuannya di dalam rumah di RT 028 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, Kalimantan Timur.

Tribun Pekanbaru
Ilustrasi penyekapan - Orangtua mengurung tiga anak perempuannya di dalam rumah di RT 028 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. 

TRIBUN-PAPUA.COM – Orangtua mengurung tiga anak perempuannya di dalam rumah di RT 028 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, Kalimantan Timur.

Ketiga bocah perempuan itu masing-masing berusia 6, 10 dan 14 tahun.

Ketika ditemukan warga, ketiga bocah tersebut dalam kondisi lemas dan menangis, Kamis (23/6/2022).

Wajah mereka juga pucat lantaran tidak pernah terkena sinar matahari.

Petugas dan warga melakukan pembukaan pintu untuk menyelamatkan ketiga anak yang dikurung di dalam rumah.
Petugas dan warga melakukan pembukaan pintu untuk menyelamatkan ketiga anak yang dikurung di dalam rumah. (KOMPAS.COM/Ahmad Riyadi)

Baca juga: 2 Bocah Dibunuh saat Tolong Ibunya yang Dianiya, sang Ibu Juga Tewas Dihabisi Pelaku

Diketahui orang tua ketiga bocah itu tengah pisah ranjang.

Sang suami bekerja di toko bangunan sementara ibunya di laundry.

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Balikpapan, Esti Santi Pratiwi mengatakan, ketiga anaknya itu dikurung di dalam kamar dengan gembok lebih dari satu ketuka orangtuanya bekerja.

“Waktu datang kami ketuk pintunya tidak menyahut, lalu jendelanya ditutup kain gelap, di belakang juga tertutup, jadi tidak ada space untuk kami mengetahui si anak,” jelas Esti saat ditemui di kantornya pada Jumat (24/6/2022).

"Kemudian dari Pak RT menghubungi pemilik rumah karena dia menyewa di situ untuk kita bisa masuk. Kemudian pemilik rumah datang dan mempersilahkan."

"Begitu kita berhasil masuk, anak-anak itu menangis posisinya diatas tempat tidur tiga anak itu. Jadi memang tidak ada celah masuk."

Baca juga: Kisah Pilu Bocah 5 Tahun di Jabar yang Lemas Disekap Tantenya, Ibu Meninggal dan Ayah di Luar Kota

Setelah berhasil diamankan, masyarakat sekitar meminta petugas membawa ketiga anak tersebut agar tidak ditaruh di rumah itu lagi.

Petugas pun membawa ketiga anak itu ke kantor UPTD PPA untuk menjalani pemeriksaan dan didampingi langsung oleh ayahnya.

“Nah hak anak itu kan ada 31 hak anak di Undang-Undang, yakni hak hidupnya dari segi makan mungkin orangtua memberi, tapi dari hak tumbuh kembangnya berkurang, hak mainnya, hak beraktivitasnya, hak sekolahnya tidak terpenuhi," kata Esti.

"Oleh karena itu, kami bawa ketiganya dan disaksikan oleh bapak anak itu juga hadir di situ. Kemudian kami bawa ke Polres untuk berkoordinasi agar semuanya tahu,” ujar dia.

Setelah ramai diberitakan dan ketiga anak itu tengah dalam penanganan UPTD PPA, sang ibu pun datang untuk mengambil kembali anaknya.

Hanya saja petugas tidak mengabulkannya lantaran ketiga anak itu masih akan menjalani serangkaian pemeriksaan dan pendampingan untuk menangani kondisi psikisnya.

Baca juga: Bocah 5 Tahun yang Dirantai Ternyata Disekap Tantenya, Korban Punya Luka Siraman Minyak Panas

“Nah, tadi ibunya datang ingin mengambil anaknya, nah saya bilang tidak bisa. Untuk sementara ini kami akan asesmen, kami dalami dan kami akan periksa kondisi kesehatan anak itu seperti apa,” tutur dia.

Esti menyebutkan, kondisi ketiga anak tersebut sejatinya sehat-sehat saja.

Namun, pihaknya juga harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut lantaran wajah anak pucat. Sang ibu berdalih bahwa kulit anaknya memang putih, sehingga terlihat seperti pucat.

“Tadi ibunya ngomong karena anaknya putih, nah putih itu beda dengan pucat karena tidak kena sinar matahari. Terus, anak nomor 1 dan 2 itu hanya diam saja, kalau yang kecil itu nangis dan masih bisa ngobrol. Jadi, kami lakukan pendampingan terlebih dahulu,” ungkap dia.

Saat ditanya mengapa sang ibu tega mengurung anaknya di dalam rumah, kepada petugas PPA, sang ibu beralasan bahwa masih dalam kondisi pandemi.

Kemudian, di sekitar area kompleksnya banyak anak laki-laki. Sehingga dengan dalih keamanan, sang ibu mengurungnya di dalam rumah.

Baca juga: Viral Detik-detik Penyelamatan Bocah yang Dikurung Ayah Tiri, Warga yang Marah Sempat Pukuli Pelaku

“Jadi, ibunya tadi datang alasannya pandemi, enggak boleh keluar, terus di samping rumah itu banyak anak laki-laki. Terus ada banyak mobil, jadi untuk amannya ya di kurung. Itu menurut ibunya tadi seperti itu,” terang Esti.

Pihaknya masih harus melakukan pendampingan terhadap ketiga anak itu.

Soal kapan ketiganya diserahkan kembali kepada orangtuanya atau keluarganya, Esti mengatakan pihaknya belum mau mengembalikan kepada sang ibu.

Sebab, pihaknya khawatir kejadian serupa akan terulang Kembali.

“Mereka (keluarganya) juga tanya sampai kapan di sini, ya kami pasti akan kembalikan, cuma kami tidak akan kembalikan ke ibunya, kami cari pihak keluarganya yang mau bertanggung jawab. Nanti kami panggil, bikin surat pernyataan dan jangan sampai hal ini terulang Kembali. Kalau nanti sama ibunya akan kayak gitu lagi ya sama saja bohong,” ujar dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Terungkap, Motif Orangtua di Balikpapan Sekap 3 Anak Dalam Rumah Hampir Setahun

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved