Tak Mau Renggang dengan PDIP Gara-gara Ganjar, Ketum Nasdem: Kenapa Harus Salah Pengertian?
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengakui tak ingin hubungannya dengan PDIP menjadi renggang karena mengusung Ganjar sebagai kandidat capres.
TRIBUN-PAPUA.COM - Hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem memutuskan untuk mengusung tiga kandidat capres, satu di antaranya adalah Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengakui tak ingin hubungannya dengan PDIP menjadi renggang karena mengusung Ganjar sebagai kandidat capres.
Surya Paloh mengatakan Partai Nasdem tak tak ingin membajak Ganjar dari PDIP.
Oleh karena itu ia tak ingin hubungan Partai Nasdem dan PDIP mengalami keretakan karena kesalahpahaman.
Baca juga: Ini Syarat Mutlak bagi 3 Bakal Capres jika Ingin Diusung Nasdem, Surya Paloh: Tak Ada Tawar Menawar

“Saya berharap tidak (renggang). Sayang sebenarnya, artinya kenapa saya katakan sayang, modal perjuangan cukup panjang kenapa harus diakhiri salah pemahaman, salah pengertian?,” tutur Surya Paloh dalam program Satu Meja The Forum, Kompas TV, Kamis (23/6/2022).
Surya Paloh menegaskan, sejak awal pihaknya memahami bahwa Ganjar muncul sebagai kader partai berlambang banteng itu.
“Mas Ganjar baik menurut Nasdem, memang dia datang sebagai kader PDIP, sahabatnya Nasdem dalam koalisi pemerintah,” sebutnya.
“Tapi niat baik kita, saya pikir, dalam niat baik itu ada spontanitas, ada keinginan kita untuk melihat, ini bagus sebenarnya (jadi capres),” kata Surya Paloh.
Baca juga: Pilih Jenderal Andika Jadi Satu di Antara Kandidat Capres, Nasdem Dinilai Cerdik karena 3 Alasan Ini
Lebih lanjut, Surya Paloh menilai bahwa calon pemimpin yang baik tak harus berasal dari internal partainya sendiri.
Surya Paloh menegaskan, kepentingan bangsa harus berada diatas kepentingan partai politik (parpol).
“Memang dalam pandangan, pikiran Nasdem kalau kita memilih calon pemimpin bangsa dia bebas terikat dari batasan,” ucapnya.
Maka, ia pun tak berkeberatan jika suatu saat ada partai politik (parpol) lain yang mau mengusung kader Partai Nasdem.
Surya Paloh berharap, berbagai parpol punya pandangan serupa yaitu dapat bekerja sama saling memberi dukungan untuk figur yang dinilai punya kapasitas menjadi pemimpin.
“Langsung saya katakan terima kasih dan penghormatan dari saya. Sebab ini kan simbiosis yang bisa terjadi di mana saja,” imbuh dia.
Baca juga: Namanya Disebut Diusulkan Jadi Capres di Rakernas Nasdem, Ganjar Tegaskan Dirinya Tetap Kader PDIP
Reaksi PDIP soal Ganjar Masuk Bursa Capres Nasdem
Nama Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDIP Ganjar Pranowo masuk dalam bursa calon presiden (capres) dalam Rakernas Partai Nasdem.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto buka suara,
Ia mengatakan PDIP enggan mengurusi rumah tangga partai lain, meski partai tersebut berpotensi merebut kadernya untuk diusung sebagai capres.
"Bagi PDI Perjuangan, tentu saja kita tidak campur tangan rumah tangga partai lain," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai, Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Ganjar yang Dilirik Partai Lain dan Peringatan PDIP agar Kadernya Tak Dibajak
Hanya saja, memang partai politik memiliki tugas untuk menyiapkan kadernya untuk menjadi pemimpin.
Ketika orang tersebut adalah kader, maka dia akan digembleng dan selanjutnya menunggu penugasan dari partai untuk memimpin di tengah masyarakat.
Ia pun mengingatkan bahwa PDIP juga akan mengadakan Rakernas pekan depan, 21-23 Juni 2022.
"Partai politik itu punya tugas untuk menyiapkan kader-kader pemimpin yang digembleng dari anggota partai," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Ia menyebut partainya tidak terganggu dengan masuknya nama Ganjar ke bursa capres Nasdem.
Baca juga: Bicara soal Pembajakan Kader, Sekjen PDIP: Kita Ini Parpol Bukan Klub Sepak Bola
"Oh ya enggak lah. Itu kan masalah internal setiap parpol. Masing-masing punya mekanismenya. Jadi, biasa saja," kata Puan, di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).
Puan menjelaksan, PDIP punya mekanisme dalam mencalonkan bakal capres maupun bakal calon wakil presiden (cawapres). Mekanisme ini berbeda-beda pada tiap parpol.
"Jadi menurut saya sah-sah saja," tegasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Surya Paloh Tak Ingin Hubungan Nasdem dan PDIP Renggang karena Ganjar Pranowo; Reaksi PDIP soal Ganjar Pranowo yang Masuk Bursa Capres Nasdem; dan Nasdem Usulkan Ganjar sebagai Bakal Capres, Puan Sebut PDIP Tak Terganggu