ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sebut Ada Rivalitas di Balik Saling Sindir Paloh dan Mega, Pengamat Singgung Potensi Jadi King Maker

Pengamat politik menganalisis pernyataan Ketum PDIP Megawati dan Ketum Nasdem Surya Paloh soal "partai sombong" yang sarat dengan kesan saling sindir.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ketum Partai NasDem Surya Paloh dalam acara peresmian NasDem Tower yang disiarkan kanal YouTube NasDem Tv, Selasa (22/2/2022) dan Ketuam PDIP Megawati Soekarnoputri saat sambutan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6/2022) - Pengamat politik menganalisis pernyataan Ketum PDIP Megawati dan Ketum Nasdem Surya Paloh soal "partai sombong" yang sarat dengan kesan saling sindir. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi menilai pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai PDIP soal "partai sombong" sarat dengan kesan saling sindir.

Diketahui, Surya Paloh sempat menyatakan bahwa tidak boleh ada partai yang sombong dan merasa hebat sendiri.

Sementara Megawati mengeluarkan pernyataan bahawa ia merasa heran ada menyebut partainya sebagai partai sombong.

Baca juga: Nasdem Usulkan Ganjar Jadi Capres, Politikus PDIP Sebut Potensi Kerja Sama Tergantung pada Hal Ini

"Ya kalau kita lihat secara verbatim dan kontekstual sulit untuk menghindarkan kesan adanya praktek sindir antara kedua tokoh ini."

"Pernyataan Bang Surya (Surya Paloh) memang suka atau tidak suka, itu tidak bisa disalahkan kalau dikaitkan dengan perilaku elite PDIP yang dianggap kurang berkomunikasi dengan partai lain."

"Pernyataan antara Bang Surya dengan Bu Mega ini ada bahasa pasemon atau bahasa simbol, tetapi sulit untuk menghindarkan kesan saling sindir antara keduanya," kata Burhanudin dikutip dari Kompas Tv, Jumat (24/6/2022).

Apalagi keduanya berpotensi menjadi kingmaker dalam pencalonan di Pemilu 2024.

Baca juga: Ketum Nasdem: Ada yang Bilang Jangan Tarik-tarik Panglima TNI Sekarang tapi Pemilunya Kan Masih 2024

"Mereka memang potensial (jadi) kingmaker 2024, jadi di antara partai politik pendukung pemerintah, bahkan di antara sembilan partai yang punya kursi di DPR, dan yang potensial mencetak Presiden 2024, selain pak Jokowi, ya Bu Mega dan Surya Paloh."

"Jadi ada semacam rivalitas diam-diam (antara mereka) dan menurut saya itu hal yang wajar," jelas Burhanudin.

Momen Pernyataan Surya Paloh dianggap Menyindir

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh memberikan pernyataan soal anggota Partai Nasdem tidak boleh ada yang berlagak sombong dan merasa hebat sendiri.

Kendati pernyataan itu ditujukan untuk anggotanya sendiri, publik malah menangkap bahwa pernyataan itu ditujukan untuk partai lain.

Dimana, pernyataan itu disampaikan Surya Paloh pada saat pidatonya di acara penutupan Rakernas Partai NasDem yang digelar di JCC Senayan, Jakarta pada Jumat, (17/6/2022).

Baca juga: Tak Mau Renggang dengan PDIP Gara-gara Ganjar, Ketum Nasdem: Kenapa Harus Salam Pengertian?

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan arahan saat menghadiri Kongres II dan Hut ke-8 Partai Nasdem di Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kongres II Partai Nasdem tersebut mengambil tema 'Restorasi Untuk Indonesia Maju'.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan arahan saat menghadiri Kongres II dan Hut ke-8 Partai Nasdem di Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kongres II Partai Nasdem tersebut mengambil tema 'Restorasi Untuk Indonesia Maju'. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Kita harus bisa menjaga komunikasi pada seluruh komponen masyarakat secara lebih bijak, lebih luwes."

"Buang itu praktek kesombongan, merasa paling hebat sendiri merasa paling mantab sendiri, itu bukan Nasdem, ada urusan apa?"

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved