Geser Airlangga Hartarto, Eks Ketua MPR Diusung KIB Jadi Calon Presiden Penerus Jokowi

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Jelang Pilpres 2024, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hingga kini masih terlihat adem ayem, terutama soal calon presiden yang bakal diusung.

Melihat peta politik di internal KIB, selain Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga memiliki kans besar untuk diusung sebagai calon presiden.

Bahkan, eks Ketua MPR itu yang bisa jadi diusung KIB jadi calon presiden, geser Airlangga Hartarto.

"Kalau capres-cawapres internal terus didengungkan, maka saya melihat dari kalkulasi politik dan matematis, kan hanya Golkar yang secara resmi dalam Munas dan Rapimnas Golkar di tahun-tahun lalu, yang sudah resmi mengusung Airlangga sebagai capres," kata Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin dilansir dari Tribunnews, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Lengserkan Ganjar, Prabowo, dan Anies, Eks Perwira TNI Mantap Jadi Penerus Takhta Presiden RI

Secara matematis, memang kekuatan Partai Golkar lebih banyak ketimbang PAN maupun PPP di KIB.

"Artinya kalau dari internal ingin dicapreskan ya tentu Airlangga dalan konteks kalkulasi politik dan matematik," tambahnya.

Sebab, dilihat dari jumlah kursi perolehan di DPR RI, Partai Golkar merupakan partai dengan kekuatan parlemen nomor dua terbesar di DPR.

"Kalau tidak salah 85 kursi Golkar, 44 kursi PAN dan 19 kursi PPP," ucap Ujang.

Baca juga: Geser Jokowi dan Amin, Ini Tiga Sosok Pendamping Puan Maharani Diusung Jadi Calon Presiden PDIP

Demikian, hal ini dapat berpengaruh terhadap koalisi ketiga partai tersebut.

Artinya, Airlangga diusung sebagai calon presiden, sedangkan terkait cawapres KIB antara Zulkifli Hasan dan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.

"Kelihatannya ke Zulhas, secara bergening politik lebih baik dibandingkan PPP hanya 19 kursi dibandingkan PAN 44 kursi," kata Ujang.

"Jadi kalau internal capres airlangga dan cawapresnya Zulhas. Itu yang kelihatannya akan mereka godok," sambungnya.

Ujang juga menyoroti soal kemungkinan KIB melakukan 'transfer' tokoh untuk diusung KIB. Namun, peluang itu dinilai akan merugikan KIB.

Pasalnya, ia melihat bahwa soliditas KIB dan tokoh dari internal itu sangat bagus dan luar biasa.

"Kenapa, karena disitu ada marwah partai yang terjaga. Suka-tidak suka, senang-tidak senang ya mereka harus berjuang mati-matian agar capres dari internal. Buat apa mereka berkarierbdi parpol lalu berkoalisi dan tau-tau capres-cawapres dari ekternal, kan lucu," jelasnya. (*)