Info Merauke
Prajurit TNI Satgas Rajawali Ajari Warga Papua di Perbatasan RI-PNG Bikin Minyak Goreng
Dengan pelatihan itu agar warga bisa mandiri memenuhi kebutuhan keluarga maupun kebutuhan masyarakat setempat
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hidayatillah
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE – Di tengah kelangkaan dan melambungnya harga minyak goreng di pasaran, membuat prajurit TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia dan Papua New Guinea (RI-PNG) Yonif 123/Rajawali tergerak untuk mengajari warga yang tinggal di daerah perbatasan itu membuat minyak goreng, Sabtu (9/7/2022).
• Satgas Yonif 123/Rajawali Bagikan Bubur Kacang Hijau Untuk Murid SD Inpres Kondo Merauke
Pantauan Tribun-Papua.com, prajurit TNI Satgas Rajawali Pos Kondo, saling bahu membahu memetik kelapa tua dari pohon. Kemudian mereka mengupas, memarut dan memeras untuk menjadi santan hingga memasaknya menjadi minyak goreng.
Ilmu tersebut ditularkan kepada masyarakat yang merupakan Orang Asli Papua (OAP) yang mendiami Kampung Kondo, Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan di perbatasan RI-PNG.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 123/Rajawali, Letkol Inf Goklas P Silaban mengatakan, pendampingan yang dilakukan prajuritnya di Pos Kondo merupakan upaya membantu pemerintah dalam mewujudkan pemulihan ekonomi.
Baca juga: Satgas Yonif Para Raider 328 DGH Bagikan Nasi Bungkus kepada Warga Sugapa Intan Jaya Papua
Memanfaatkan kelapa yang tersedia di alam sebagai bahan baku minyak goreng. Dengan demikian, kebutuhan rumah tercukupi dan menjadi solusi saat kondisi ekonomi sulit.
“Dengan pelatihan itu agar warga bisa mandiri memenuhi kebutuhan keluarga maupun kebutuhan masyarakat setempat,” tutur lulusan Akmil 2003 ini.
Lebih lanjut dia menjelaskan, minyak goreng yang terbuat dari kelapa kualitasnya lebih bagus. Sebab masih alami semuanya mulai dari pengelolaan hingga khasiat untuk kesehatan.
• Warga Sugapa Intan Jaya Papua Cat Pagar Bersama Satgas Kodim Yonif Para Raider 328 DGH
“Ini lebih sehat untuk dikonsumsi. Bisa buat makanan rasanya manis. Selain itu, bisa buat obat,” ungkap Letkol Inf Goklas P Silaban.
Sementara itu, Komandan Pos Kondo, Letda Inf Ariel Naibaho menjelaskan, proses pembuatan minyak goreng siap saji membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam.
Setelah sari santan menggumpal dan sebagian menjadi minyak goreng barulah disaring dan dilakukan pengemasan.
• Satgas Yonif Para Raider 328 DGH Siapkan Nasi Bungkus untuk Warga Intan Jaya Papua
Pada kesempatan itu, warga Kondo, Ester (50) mengakui cara mengolah minyak goreng tradisional cukup mudah namun dibutuhkan kesabaran.
Dia pun merasa bahagia karena memiliki pekerjaan tambahan setelah mendapat ilmu yang diberikan prajurit Satgas Yonif 123/Rajawali.
“Terima kasih bapak TNI Yonif 123 Rajawali atas kesediaannya membantu kami sehingga pekerjaan kami menjadi lebih mudah dan cepat selesai," ucap mama Papua ini dengan senyuman merekah. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/satgas-bikin-migor.jpg)