Hukum & Kriminal
Airlangga Hartarto Terima Pesan Menohok, Golkar Lengserkan Sosok Ini, Teriak Lapor Polisi
Laporan itu teregister dalam Nomor LP/B/0419/VII/2022 SPKT Bareskrim Polri tertanggal 29 Juli 2022.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Tak butuh waktu lama bagi Partai Golkar lapor polisi ini usai Ketua Umum Airlangga Hartarto terima pesan menohok.
Adalah Mantan Ketua Umum (Ketum) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama dilaporkan Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar.
Laporan itu teregister dalam Nomor LP/B/0419/VII/2022 SPKT Bareskrim Polri tertanggal 29 Juli 2022.
Haris Pertama dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian terhadap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca juga: Lengserkan Airlangga dan Zulkifli Hasan, KIB Usung Eks Ketua Tim Sukses Jokowi dan Amin
Wabakumham Partai Golkar Achmad Taufan S menyampaikan bahwa pernyataan Haris Pertama dinilai telah membuat emosi dan kegaduhan di internal partai Golkar.
"Kami sebagai badan advokasi Partai Golkar harus mengambil sikap dengan melaporkan saudara Haris Pertama guna meredam dan menyelesaikan permasalahan kegaduhan ini," kata Taufan kepada wartawan, Jumat (29/7/2022).
Taufan mengatakan pihaknya telah menyerahkan sejumlah barang bukti ke penyidik Polri.
Baca juga: Airlangga dan Zulhas Dilengserkan, KIB Punya Kandidat Capres Lain, Bukan Politisi Partai
Barang bukti itu berupa video Haris Pertama yang disebut telah membuat gaduh Partai Golkar.
Video yang dimaksud adalah pernyataan Haris Pertama di Monumen Serangan Umum Satu Maret 1949 Yogyakarta, Malioboro pada Sabtu, 23 Juli 2022.
Lalu, pernyataan di sebuah acara di DKI Jakarta pada 25 Juli 2022.
"Bukti-bukti yang sudah kita sampaikan, bukti dari media milik terlapor dan juga video sudah kita, rekaman sudah kita taruh di flashdisk akun mereka (Haris)," jelasnya.
Dalam kasus ini, Haris dilaporkan atas Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45 a Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.
"Kami berharap selanjutnya LP kita ini segera diproses dan kenapa kami minta segera diproses? Agar kegaduhan dan emosional kader Partai Golkar khususnya kader muda Partai Golkar bisa segera terselesaikan," ujarnya. (*)