Pemilu 2024
Geser Zulkifli dan Suharso, Pembantu Presiden Jokowi Maju di Pilpres 2024, Ini Sosoknya
Pencapresan Airlangga juga menunjukkan harga diri partai yang tergabung di KIB karena mampu mengusung capres dari internal KIB.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kemungkinan besar diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jadi capres, geser Zulkifli Hasan dan Suharso Monoarfa.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, menguatnya dukungan bagi Airlangga yang juga pembantu Presiden Jokowi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian itu berdampak positif dalam mengangkat harga diri KIB.
Selain itu pencapresan Airlangga juga menunjukkan harga diri partai yang tergabung di KIB karena mampu mengusung capres dari internal KIB.
Baca juga: Tiga Kali Gagal di Pilpres, Misi Eks Danjen Kopassus di 2024: Lengserkan Jokowi!
Koalisi perlu sosok capres dengan elektabilitas bagus untuk diusung pada Pilpres 2024.
"Ini tentu menjadi angin segar untuk Airlangga. Karena bagaimanapun KIB perlu sosok capres yang memiliki elektabilitas bagus. Seperti kata DPD Golkar, bahwa elektabilitasnya makin naik," kata Ujang, kepada wartawan, Selasa (9/8/2022).
Sebelumnya, DPD Golkar Kabupaten Malang menggelar audit organisasi, Rapimda, dan Rakerda.
Pada kesempatan itu, DPD Golkar Kabupaten Malang meminta Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk segera mendeklarasikan diri maju sebagai capres pada Pilpres 2024.
Baca juga: Geser Sandiaga Uno dan Airlangga Hartarto, Jokowi Dukung Sosok Ini di Pilpres 2024, Pengamat: Wajar
Dukungan juga muncul dari pihak eksternal. Sejumlah komunitas lintas profesi yang menamakan diri Barisan Relawan Airlangga Hartarto (Baralangga) mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Hal itu juga menjadi peluang bagus bagi Airlangga untuk menjadi capres KIB.
Menurut Ujang, persaingan di KIB harus dilihat dari indikator suara. Perolehan Golkar lebih tinggi dibanding PPP dan PAN dalam Pemilu 2019, baik jumlah suara maupun jumlah kursi di DPR.
"Artinya dalam konteks kalkulasi dan rasionalisasi politik maka capres Golkar adalah bisa Airlangga," ujar Ujang.
Selain itu pencapresan Airlangga juga menunjukkan harga diri partai yang tergabung di KIB karena mampu mengusung capres dari internal KIB.
"Tetapi yang bagus ketika KIB mengusung capres internal karena berkaitan dengan harga diri partai dan KIB," ucapnya.
Baca juga: Lengserkan Bos Golkar, Sosok Ini Klaim Terima Restu Jokowi di Pilpres, Gaet Prabowo Subianto ke KPU
Ujang juga menilai kemunculan dukungan untuk Airlangga sebagai hal yang positif mengingat status Airlangga sebagai capres resmi Golkar.
"Saya melihat itu hal atau sesuatu yang positif bagi Airlangga. Kita tahu Pak Airlangga jauh-jauh hari sudah ditetapkan sebagai capres resmi dari partai Golkar dalam munas, lalu diperkuat lagi dalam rapimnas. Artinya secara formal organisasi, secara aturan, Pak Airlangga memang capres resmi Partai Golkar," katanya.