Mutilasi di Mimika
Deretan Temuan KontraS soal Kasus Mutilasi di Mimika, 4 Korban Diyakini Bukan Simpatisan KKB
KontraS mengungkapkan sejumlah temuan terkait kasus mutilasi empat warga di Kabupaten Mimika, Papua, yang melibatkan oknum TNI.
Selain itu, kata dia, unsur negara juga tidak dalam upaya pencarian jenazah.
Bahwa sejak pertama kali jenazah ditemukan pada 26 Agustus 2022 yang terkonfirmasi merupakan korban AL, kata dia, keluarga langsung meminta pertolong pencarian ke Polres dan kantor SAR Mimika.
Sayangnya, lanjut dia, pihak keluarga tidak mendapat tanggapan sehingga membuat keluarga melakukan pencarian mandiri.
"Hal tersebut membuat proses pencarian potongan tubuh jenazah semakin sulit, sebab telah dibiarkan berhari-hari," kata Rivanlee.
7. Ada Dugaan Pelanggaran Prosedur dalam Proses Autopsi
Rivanlee menyebutkan bahwa KontraS menemukan dugaan ada pelanggaran prosedur dalam proses autopsi.
Bahwa proses autopsi terhadap keempat jenazah korban dilakukan atas permintaan penyidik Reskrim Polres Mimika tanpa pernah diberitahukan kepada keluarga.
8. Tak Ada Agenda Pemulihan yang Terencana
Sejak peristiwa pembunuhan dan mutilasi tersebut terungkap, kata Rivanlee, keluarga korban tidak pernah sekalipun diajak berdiskusi terkait dengan agenda reparasi terhadap kerugian yang diderita keluarga korban.
"Institusi negara yang berwenang seperti halnya LPSK semacam tak punya itikad baik untuk menyembuhkan atau meringankan beban penderitaan yang dialami keluarga empat korban pembunuhan serta mutilasi," kata dia.
(Tribunnews.com, Gita Irawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 8 Temuan KontraS Soal Kasus Mutilasi 4 Warga di Papua, Satu Korban Masih Anak-anak