Liga 1
Persewar Berduka atas Tragedi Kanjuruhan, Menyalakan 129 Lilin di Stadion Mandala Jayapura
Persewar Waropen menyampaikan duka cita yang mendalam, serta keprihatinan atas Tragedi Kanjuruhan. Hal ini diungkapkan melalui aksi menyalakan lilin.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Gratianus Silas
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur memicu reaksi dari seluruh pemerhati sepak bola di tanah air.
Tak terkecuali bagi manajemen maupun suporter tim di Papua.
Persewar Waropen menyampaikan duka cita yang mendalam, serta keprihatinan atas Tragedi Kanjuruhan.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Panpel Persewar, Frist Ramandey, kepada Tribun-Papua.com via telepon, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Manajemen Persipura Turut Berduka Cita, Mandenas: Keluarga Diberikan Kekuatan
Kata Frits, Persewar bersama para suporternya telah menyalakan sebanyak 129 lilin di Stadion Mandala Jayapura, markas Persewar, Senin (3/10/2022) sebagai wujud penghormatan bagi korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan.
“Kami dari panitia pelaksana Liga 2 tim Persewar yang bermarkas di Stadion Mandala Jayapura menyampaikan duka cita yang mendalam.”
“Kami telah menyalakan 129 lilin untuk menghormati mereka yang telah meninggal dunia dalam tragedi itu,” kata Frits Ramandey.

Selain itu, 129 lilin yang dinyalakan itu sebagai bentuk penyampaian pesan kemanusiaan, pesan perdamaian, di mana sepak bola menjunjung tinggi sportivitas, bukan hanya di antara para pemain, melainkan pula bagi perangkat pertandingan, suporter, dan lainnya.
“Sepak bola itu bukan hanya olahraga fisik. Sepak bola menunjukkan seni dalam olahraga tersebut,” tambahnya.

Frist menjelaskan, Tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran khusus bagi seluruh panitia liga, baik di Liga 1 maupun Liga 2.
“Sebab, di liga itu hanya dua figur yang mengambil keputusan ketika pertandingan berlangsung.”
“Adalah wasit yang memimpin pertandingan dan panitia pelaksana.”
“Panitia bertanggung jawab atas segala hal dalam mendukung jalannya pertandingan,” jelas Frits.

Berdasarkan laporan hasil investigasi, tambah Frits, memang ada kesalahan yang dilakukan oleh panpel di Liga 1.
“Sebab, mereka menyediakan tiket melebihi daya tampung stadion. Itu juga jadi masalah,” tambahnya.
Oleh karenanya, Frits berharap, hal semacam itu tidak boleh lagi sampai terulang ketika kompetisi bergulir selanjutnya. (*)