ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Liga 1

Suporter Jayapura Bersatu Gelar Aksi Doa Bersama Kenang Tragedi Kanjuruhan

Aksi solidaritas tersebut dihelat di halaman Masjid Al-Ihsan, Kotaraja Dalam, Kota Jayapura, Papua, Selasa (4/10/2022) malam.

Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Raymond Latumahina
Suporter Jayapura Bersatu menggelar aksi doa bersama dan bakar lilin untuk mengenang tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu. Aksi solidaritas tersebut dihelat di halaman Masjid Al-Ihsan, Kotaraja Dalam, Kota Jayapura, Papua, Selasa (4/10/2022) malam. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURASuporter Jayapura Bersatu menggelar aksi doa bersama dan bakar lilin untuk mengenang tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu.

Aksi solidaritas tersebut dihelat di halaman Masjid Al-Ihsan, Kotaraja Dalam, Kota Jayapura, Papua, Selasa (4/10/2022) malam.

Aksi ini diikuti oleh kelompok suporter yang ada di Jayapura seperti Bonek (Persebaya), Aremania (Arema FC), The Jak Mania (Persija), dan Viking (Persib).

Baca juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Didenda Rp 250 Juta dan Berkandang dengan Jarak 250 km

Kemudian, Slemania (PSS), Pasoepati (Persis), The Macz Man (PSM), The Comen's (Persipura), Panser Biru (PSIS), dan LA Mania (Persela).

Melalui aksi ini, kelompok Suporter Jayapura Bersatu ingin mengenang atas peristiwa kelam yang menewaskan 131 orang tersebut.

 

 

Ketua Bonek Jayapura, Agus Santoso berharap, Tragedi Kanjuruhan ini menjadi sebuah momentum bagi para suporter sepak bola Tanah Air untuk saling merangkul.

Lebih khusus bagi suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya yang selama ini terkenal sebagai musuh bebuyutan.

"Kami berharap ini jadi titik awal untuk menjalin kekerabatan antara Persebaya dan Arema. Rivalitas kami memang cukup lama dan harapannya dari Papua ini, hubungan kami harus baik," kata Agus Santoso kepada wartawan.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Agus itu, seharusnya rivalitas antarsuporter hanya terjadi selama 90 menit waktu pertandingan atau di lapangan saja.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Komnas HAM Dalami Dugaan Gas Air Mata yang Digunakan Aparat Kedaluwarsa

Sebab, di luar dari pertandingan itu, semua kelompok suporter adalah saudara, sama-sama penggemar yang ingin memajukan sepak bola Tanah Air.

"Kami semua saudara dan inginkan yang terbaik bagi seluruh suporter di Indonesia," imbuhnya.

Selain itu juga, dirinya mewakili rekan-rekan Bonek ingin tragedi itu bisa segera diusut sampai tuntas dalam proses investigasi yang sedang dilakukan.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved