ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Aksi Bela Lukas Enembe

UPDATE! Usai Diperiksa Dokter Singapura, Ini Hasil Kondisi Kesehatan Terkini Lukas Enembe

Gubernur Papua, Lukas Enembe, telah selesai menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dokter dari Singapura.

Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Raymond Latumahina
dr Anton Mote (tengah, kemeja putih) selaku dikter pribadi Gubernur Papua, Lukas Enembe, saat memberikan keterangan pers terkait kondisi kesehatan terakhir Lukas Enembe usai diperiksa oleh dokter dari Singapura. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Gubernur Papua, Lukas Enembe, telah selesai menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dokter dari Singapura.

Pemeriksaan tersebut dilakukan di kediaman pribadi Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Selasa (11/10/2022) kemarin.

Lukas Enembe menjalani pemeriksaan kesehatan seperti foto thorax, kemudian organ dalam menggunakan USG, dan EKG untuk jantung.

Baca juga: ICW Desak KPK Segera Tahan Lukas Enembe dan Usut Pihak-pihak yang Diduga Halangi Penyidikan

Dokter pribadi Lukas Enembe, dr Anton Mote, setelah menjalani pemeriksaan secara langsung kondisi psikologi orang nomor satu di Papua itu mulai kembali ceria.

Hal itu diungkapkan dr Anton Mote kepada wartawan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Rabu (12/10/2022).

 

 

"Secara psikologi baik, beliau mendapatkan langsung pelayanan dari dokter. Kelihatan keceriaannya mulai kembali," kata dr Anton Mote.

Kendati demikian, Lukas Enembe harus perlu menjalani pemeriksaan menggunakan metode Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Menurut dr Anton Mote, saat ini tim dokter sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga serta masyarakat yang menjaga kediaman Lukas Enembe untuk proses pemeriksaan MRI tersebut.

Baca juga: Ini Alasan Lukas Enembe Datangkan Tim Dokter dari Singapura ke Papua

Sebab, Lukas Enembe harus dibawa keluar rumah atau ke rumah sakit untuk menjalani proses pemeriksaan dengan cara MRI itu.

"Cuma koordinasi keluarnya dari situ yang betul-betul kami bergantung kepada masyarakat, keluarga yang berjaga-jaga di kediaman beliau," ungkapnya.

Pasalnya, ia menambahkan, proses MRI tidak sama dengan dengan pemeriksaan seperti menggunakan USG atau X-ray portable.

"MRI kan alat yang sudah ditanam di radiologi, bagaimana pun beliau harus keluar dari situ (rumah)," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved